Unpatti Ambon MoU Riset Kelautan dengan Korea-Indonesia MTCRC

Share:

(dari kiri) Direktur MTCRC Indonesia Ivonne M. Radjawane, Direktur MTCRC Korea Hansan Park, Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Martinus J. Sapteno, Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Tangkap Kemenko Marves, Ikram Malan Sangadji saat penandatanganan MoU riset ilmiah bidang kelautan dan perikanan serta bencana laut dan pesisir, di Jakarta pada 19 Desember 2022.
Photo: HO/Unpatti Ambon/ant

satumalukuID - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menandatangani nota kesepahaman riset ilmiah bidang kelautan dan perikanan serta bencana laut dan pesisir dengan Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) Korea-Indonesia.

"Kerja sama dilakukan untuk program akademik dan ilmiah bidang ilmu kelautan dan perikanan, bencana laut dan pesisir, penginderaan jauh dan informasi geospasial," kata Rektor Unpatti Ambon, Martinus J. Sapteno, di Ambon, Kamis (22/12/2022).

Ia membenarkan nota kesepahaman itu telah ditandatanganinya bersama dengan Direktur MTCRC Dr. Hansan Park dan Ivonne M. Radjawane, disaksikan langsung oleh Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Tangkap Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Ikram Malan Sangadji, di Jakarta pada 19 Desember 2022.

MTCRC Korea-Indonesia adalah pusat penelitian bersama Teknologi kelautan antara Korea yang diwakili oleh Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST) atas nama Ministry of Oceans and Fisheries (MOF), dan Indonesia diwakili Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Kemenko Marves.

Pendirian MTCRC bertujuan untuk memperkuat dan mempromosikan kerja sama praktis di bidang ilmu dan teknologi kelautan antara kedua negara.

Rektor menyambut gembira kerja sama itu dan berharap perguruan tinggi yang dipimpinnya dapat berkontribusi dalam pengembangan kelautan dan perikanan di Maluku.

"Maluku memiliki sumber daya kelautan yang berlimpah namun pengelolaannya terkendala dengan sumber dana maupun infrastruktur. "Dengan penandatangan kesepahaman ini diharapkan dapat berdampak menghasilkan berbagai riset bidang kelautan dan perikanan dari Maluku," katanya.

Apalagi menurutnya, Korea merupakan salah satu negara yang sangat maju dan cepat dalam pengembangan teknologi, sehingga diharapkan melalui nota kesepahaman yang ditandatangani berbagai penelitian dapat terlaksana dengan cepat sehingga berdampak menyejahterakan masyarakat Indonesia, khususnya Maluku.

Direktur MTCRC Korea Hansan Park menegaskan, lembaga yang dipimpinnya memiliki kesamaan minat dengan Unpatti di bidang kelautan dan berbagi visi yang sama untuk mengembangkan sektor Maritim Indonesia melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan akademik.

"Selain proyek satelit, Maluku memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar dan beragam dan bernilai ekonomi tinggi. Kami sangat mempertimbangkan menggandeng Unpatti sebagai institusi pendidikan di Maluku menjadi salah satu mitra kami untuk menciptakan kolaborasi dan kerjasama menguntungkan bagi kedua negara, khususnya untuk peningkatan kapasitas Maluku di bidang kemaritiman," ujarnya.

Kerjasama antara kedua belah pihak diharapkan dapat berkembang dengan baik dan mendukung pembangunan sektor maritim untuk kedua negara.

Direktur MTCRC Indonesia Ivonne M. Radjawane menyatakan, MTCRC aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dan perguruan tinggi, guna mendukung kerja sama Indonesia-Korea di bidang kemaritiman.

"Melalui kesepakatan kerjasama ini langkah konkrit juga akan dilakukan untuk membantu memajukan kerjasama yang akan bermanfaat bagi MTCRC dan Unpatti," katanya.

Melalui kesepakatan itu kedua belah pihak berharap dapat memperkuat dan berbagi ide kolaborasi pada beberapa topik akademik dan penelitian, seperti ilmu kelautan dan perikanan, oseanografi, ilmu bumi, bencana laut dan pesisir, penginderaan jauh, informasi geospasial, dan isu-isu lainnya untuk mempromosikan Ilmu dan teknologi kelautan yang akan bermanfaat bagi kerjasama bilateral Indonesia-Korea melalui Unpati dan MTCRC.

Sedangkan Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Tangkap Kemenko Marves, Ikram Malan berharap kedua belah pihak dapat bersama-sama memperkuat kolaborasi strategis sehingga beberapa riset di wilayah timur Indonesia dapat dikerjasamakan termasuk peningkatan kapasitas. (Jimmy Ayal/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini