DPPKB Kota Ambon Gencarkan Pelayanan KB Gratis

Share:

Petugas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon, melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB), melalui pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang implan secara gratis di Negeri Batu Merah, Kota Ambon, Jumat (2/12/2022).

satumalukuID - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon, Maluku, menggencarkan pelayanan KB melalui pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang implan secara gratis.

"Hari ini kita melakukan pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang implan kepada 58 akseptor di Negeri Batu Merah," kata Kepala DPPKB Ambon, Welly Patty, di Ambon, Jumat (2/12/2022).

Ia mengatakan, petugas secara rutin melakukan pelayanan KB ke Desa Negeri dan Kelurahan berupa pemasangan kontrasepsi kepada masyarakat seperti KB implan.

“Jenis alat kontrasepsi tersebut kami rekomendasikan, karena Metode KB Jangka Panjang (MKJP). Untuk implan bisa mencapai tiga tahun,” katanya.

Ia menjelaskan, alat kontrasepsi jangka panjang merupakan metode kontrasepsi dengan tingkat keefektifan yang tinggi dengan tingkat kegagalan yang rendah serta komplikasi dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi yang lain.

Selain itu, kontrasepsi jangka panjang merupakan jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya dapat bertahan selama tiga tahun sampai seumur hidup, di mana terdapat berbagai jenis seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), implan, medis operatif wanita (MOW), dan medis operasi pria (MOP).

"Kita mengajak masyarakat menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang sebagai salah satu langkah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk," katanya.

Data pemerintah negeri Batu Merah tercatat sebanyak 7.373 KK, yang terdiri dari 5.123 pasangan usia subur (PUS), 83 aseptor mendapat metode operasi wanita, 58 pengguna spiral, 201 implant dan 342 metode kontrasepsi jangka panjang.

Sementara metode kontrasepsi jangka pendek sebanyak 3.239 aseptor. Terdiri dari metode suntik sebanyak 2.112, pil 472, kondom 37, MAL 571 dan tradisional 43 aseptor. (Penina Fiolana Mayaut/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini