Pelayanan Dokter Ahli Terhenti, Manajemen RS Sumber Hidup Dipertanyakan

Share:

satumalukuID - Para pasien RS Sumber Hidup (RS GPM) terutama yang sering periksa kesehatan pada jasa dokter ahli di lembaga kesehatan itu mengeluh. Pasalnya, para dokter ahli untuk sementara hentikan pelayanan mereka.

Salah seorang pasien penyakit dalam yang sudah sering periksakan dirinya di RS tersebut, Ny Emmy S, kepada media ini Rabu (16/11/2022) mengungkapkan, dirinya kaget karena para dokter ahli sementara sudah tidak lagi melayani pasien-pasien baru.

"Saya Jumat lalu (11/11/2022) pergi ke dokter ahli langganan BPJS kesehatan di RS Sumber Hidup. Dikasih info bahwa hari itu pelayanan terakhir. Selanjutnya untuk sementara para dokter ahli tidak layani pasien baru. Kecuali yang sudah terlanjur dirawat inap. Pimpinan Sinode GPM baiknya turun langsung cek manajemen RS itu," ungkap Ny Emmy, warga Kayu Tiga.

Hal yang sama juga disampaikan Ny Els P secara terpisah. Ia pun mengakui kaget dengan informasi pelayanan para dokter ahli di RS Sumber Hidup dihentikan sementara. 

"Kasihan juga tahu informasi itu. Padahal RS Sumber Hidup yang dulu nama RS GPM adalah RS swasta tertua dan punya sejarah panjang. Semua komunitas dari dulu banyak yang berobat disitu. Manajemen RS itu makin undur, padahal harus makin maju.," ujarnya.

Lalu apa sebenarnya yang terjadi sehingga para dokter ahli hentikan sementara pelayanan mereka?

Hasil investigasi media ini di internal RS Sumber Hidup, terungkap penyebab para dokter ahli untuk sementara hentikan pelayanan adalah soal belum dibayarnya jasa pemeriksaan pasien BPJS mereka, baik yang rawat jalan maupun rawat inap selama beberapa bulan, bahkan ada yang mencapai 1 tahun lebih belum dibayarkan.

"Iya benar. Jasa pelayanan rawat inap maupun rawat jalan dari pasien tanggungan BPJS kami belum dibayar. Ada yang beberapa bulan di tahun 2021 belum dibayar. Sedangkan di tahun 2022 ini sampai sekarang belum dibayarkan oleh manajemen RS Sumber Hidup," ungkap salah seorang dokter ahli yang dihubungi media ini.

Menurutnya, selama ini mereka tetap bertahan melayani pasien, hanya karena pengabdian dan pelayanan kemanusiaan saja demi kesehatan masyarakat. Namun hak-hak mereka tidak diperhatikan pihak manajemen RS Sumber Hidup yang berasal dari jasa pelayanan BPJS kesehatan.

Data yang dihimpun, ada sekitar empat hingga enam dokter ahli di RS tersebut yang hak jasa pelayanan mereka belum dibayar. Jumlahnya per dokter ahli variasi, namun rata-rata di atas seratus juta, sehingga totalnya capai miliaran rupiah.

Sayangnya, Plt Direktur RS Sumber Hidup dr Elviana Pattiasina/M belum dapat dihubungi untuk menjelaskan persoalan tersebut.

Sedangkan pihak Sinode GPM sebagai pemilik Yayasan Kesehatan GPM (RS Sumber Hidup), dalam hal ini Ketua nya Pdt Elifas Maspaitella STh yang dihubungi via WA sampai kini belum menjawab atau merespon pertanyaan tentang masalah tersebut. (SM-05)

Share:
Komentar

Berita Terkini