LKBN Antara Lakukan Transplantasi Karang di Pulau Banda

Share:

Kabiro Perum LKBN Antara Biro Maluku - Malut Rian F.B. Anggoro mengikat bibit karang pada media tanam saat transplantasi karang di perairan Selat Banda Neira, Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (14/10/202).

satumalukuID - Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Maluku dan Maluku Utara melakukan transplantasi karang di Banda Neira, Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku

"Transplantasi karang ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan untuk memperbaiki ekosistem terumbu karang di Banda Neira," kata Kepala LKBN Antara Biro Maluku dan Malut Rian F.B. Anggoro di sela-sela transplantasi karang di Banda Neira, Jumat (14/10/2022).

Aksi transplantasi karang itu dilakukan pada perairan selat antara Pulau Neira, Pulau Gunung Api dan Pulau Lothoir, pada kedalaman sekitar 10 meter.

Menurut Rian, aksi transplantasi karang sebagai salah satu upaya konservasi di Pulau Banda dengan melibatkan dua organisasi pecinta lingkungan yakni LSM Karang Nusantara dari Kota Ambon serta Baracuda Dive Center (BDC) asal Pulau Banda.

"Kami melihat potensi pariwisata di kepulauan Banda sangat tinggi dan memerlukan upaya berkelanjutan, termasuk penanaman 160 bibit karang ini," katanya.

Dia berharap ratusan bibit karang yang ditanam dengan metode penempelan pada media tanam berupa meja terbuat dari besi itu, dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga menambah keanekaragaman karang yang ada di Kepulauan yang kaya akan objek wisata peninggalan abad ke 16 itu.

Penanggung jawab aksi Fahrul Barcinta menyatakan aksi penanaman dilakukan oleh tujuh orang penyelam dari LSM Karang Nusantara serta BDC, Sedangkan bibit karang yang ditanam diambil dari lokasi perairan Lava Flow, Pulau Gunung Api.

"Bibit karangnya diambil oleh tim penyelam pada kedalaman sekitar enam hingga tujuh meter, di lokasi Lava Flow. Perairan Lava Flow merupakan salah satu lokasi tersubur bagi pertumbuhan karang," katanya.
Fahrul yang juga salah satu pimpinan LSM Karang Nusantara itu menjelaskan bahwa karang yang ditanam menggunakan metode penempelan bibit menggunakan meja terbuat dari besi.

Pada meja tersebut telah dipasang beton berukuran empat inci berbentuk lingkaran. Beton itu menjadi substrak penempelan bibit karang. Proses pemasangan substrak maupun bibit karang juga melibatkan puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Hatta - Syahrir Pulau Banda.

"Delapan meja yang telah ditempel bibit karang kemudian ditenggelamkan dan diletakkan di selat antara Pulau Lonthoir, Pulau Gunung Api dan Pulau Neira pada kedalaman sekitar 10 meter," katanya.

Soal pemilihan lokasi itu, menurutnya sangat tepat karena termasuk dalam Kawasan Taman Wisata Perairan (TWP) Laut Banda. Kawasan TWP Laut Banda dilarang kapal membuang jangkar di lokasi perairan tersebut, karena akan berdampak merusak pertumbuhan karang.

"Karena itu, kami merasa pemilihan lokasi ini sangat tepat dan bibit yang ditanam akan tumbuh subur sekaligus menambah keragaman karang di perairan sekitar," ujarnya. (Jimmy Ayal/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini