Danlantamal Ambon Apresiasi Ketangguhan Laskar Rempah Arungi Samudera

Share:

satumalukuID – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon, Brigjen TNI Said Latuconsina mengapresiasi ketangguhan Laskar Rempah dari 34 provinsi yang mengikuti program Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 dalam  mengarungi samudera dengan menggunakan KRI Dewaruci.

“Saya bangga dan mengakui ketangguhan para laskar rempah dalam mengarungi samudera dengan kapal latih legendaris milik TNI AL ini. Kalian memang luar biasa,” ujar Komandan Lantamal, di Banda Naira, Senin (20/6/2022).

Said berada di Banda Naira untuk menyambut kedatangan KRI Dewaruci yang mengangkut 147 laskar rempah dari 34 provinsi yang mengikuti rangkaian program Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 yang digelar Kemendibud Ristek.

Kapal tersebut telah tiba di titik singgah Banda Naira pada Sabtu (18/6) petang setelah berlayar dari Tidore, Provinsi Maluku Utara pada 16 Juni 2022. Namun kapal Dewaruci baru bersandar di dermaga Banda Naira pada pada Minggu (19/6) pagi sekitar pukul 10.00 WIT dan disambut Raja Banda Ely, Basar Alimudin Latar bersama pemuka adat dan masyarakat di pulau penghasil rempah Pala dan kayu manis itu.

Menurut dia, berlayar dengan kapal latih legendaris milik TNI AL itu bukan perkara mudah dan ringan, apalagi mengarungi samudera dan lautan, terutama di Kawasan Timur Indonesia yang terkenal dengan ombak yang tinggi.

“Mereka harus kuat fisik dan mental menghadapi tantangan ombak lautan yang tinggi serta kondisi kapal layar. Saya bangga dengan mental dan fisik kalian,” katanya.

Para laskar rempah diharapkan dapat mengunjungi dan melihat langsung berbagai situs peninggalan sejarah abad abad ke-17 yang masih terpelihara dan terawat di Pulau Banda, termasuk wisata budaya dan bahari, sehingga mereka dapat memperkenalkan dan dipublikasikan secara meluas.

Sedangkan Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Kemendikbud Ristek, Samsul Hadi, mengapresiasi antusiasme masyarakat Banda Naira menyambut KRI Dewaruci beserta delegasi muhibah budaya jalur rempah 2022 dengan berbagai kemeriahan dan atraksi budaya.

“Saya melihat masyarakat Banda Naira begitu kompak dan sangat antusias dalam penyambutan kedatangan seluruh delegasi muhibah budaya,” tuturnya.

Dia menegaskan, muhibah budaya jalur rempah yang sudah dilaksanakan sejak tiga tahun terakhir merupakan program penting untuk menyusun nominasi Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO, di mana pengusulannya akan disampaikan ke UNESCO pada 2024.

Muhibah Budaya Jalur Rempah dilepas keberangkatannya dari Surabaya pada 1 Juni 2022 bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan Wakil Kepala Staf TNI AL Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono.

Muhibah Budaya Jalur Rempah telah melintasi rute Surabaya, Makassar, Bau-Bau-Buton, Ternate-Tidore dan Banda Naira, yang akan dilanjutkan dengan rute Kupang, lalu kembali lagi ke Surabaya.
Sedangkan KRI Dewaruci merupakan kapal layar latih legendaris yang berada di bawah satuan kapal bantu Koarmada II, dengan Komandan Mayor Laut (P) Sugeng Hariyanto. Kedatangan KRI tersebut disambut empat perahu belang adat dari Kampung Adat yakni Namasawar, Lonthoir, Selamon dan Kampung Adat Waer, serta tarian cakalele 9tari perang).

KRI Dewaruci diproduksi di Galangan kapal H.C. Stulcken & Sohn Hamburg, Jerman tahun 1952, dan diluncurkan pada 24 Januari 1953. Kapal dengan panjang 58,3 meter, lebar 9,50 meter telah menjadi duta samudra dan maritim Indonesia selama puluhan tahun, termasuk menghasilkan pemimpin-pemimpin besar TNI Angkatan Laut.

Share:
Komentar

Berita Terkini