Tradisi Panggel Sahur selama Ramadhan akan Dilombakan di Kota Ambon

Share:

satumalukuID – Tradisi panggel sahur (panggil sahur) di saat Bulan Ramadhan yang berkembang di masyarakat hingga saat ini termasuk di Maluku akan diperlombakan di Kota Ambon dengan memperebutkan piala bergilir Gubernur Maluku Murad Ismail.

“Lomba panggil sahur atau senandung sahur yang dikemas dalam Maluku Festival Ramadhan (Mafera) tahun 2022 yang siap digelar pada 17 April mendatang,” kata Koordinator Panitia Pelaksana Mafera 2022 Ikhsan Tualeka, di Ambon, Selasa (12/4/2022).

Ikhsan yang juga Direktur Beta Kreatif menuturkan Mafera 2022 yang akan berlangsung selama sepekan itu terselenggara atas kolaborasi sejumlah pihak baik Pemprov Maluku, Kanwil Kemenag Provinsi Maluku, TP PKK Provinsi Maluku, Beta Kreatif, Lasqi Provinsi Maluku, Majelis Taklim Nur Asiah, Dekranasda Maluku, Yayasan Ulil Amri serta HIPMI.

Mafera 2022 yang mengusung tema “Mempererat Ukhuwah, Membangun Negeri” akan dimeriahkan sejumlah artis antara lain Camelia Malik, Evie Tamala, Yati Octavia, Baby Zelvia, Hengky Tornando, Nurul Toisuta.

Inisiator Mafera 2022, Widya Pratiwi Murad yang juga Ketua TP PKK Provinsi Maluku berharap kegiatan ini dapat bermanfaat, tidak saja dalam mengisi Ramadhan dengan kegiatan positif, tapi juga untuk melestarikan tradisi yang selama ini berkembang di tengah masyarakat.

“Mafera 2022 menjadi penting karena pelaksanaannya selain melestarikan tradisi, juga membuka peluang bagi usaha kuliner dan UMKM yang dapat menjajakan produknya selama festival berlangsung,” katanya.

Kegiatan yang menyertakan berbagai kalangan diharapkan dapat mempererat ukhuwah atau persatuan diantara masyarakat atau orang basudara (bersaudara) di Maluku, dan demikian sinergi dan kolaborasi dapat ditingkatkan dalam membangun daerah atau negeri.

Ketua Pengarah Mafera 2022, Djalaludin Salampessy menjelaskan Ramadhan adalah bulan yang wajib diisi dengan kegiatan bermanfaat dan bernuansa Islami serta berbagai inisiatif yang kerap hadir saat bulan penuh maghfirah itu.

“Di Maluku berbagai tradisi turut mengemuka, selain bazar makanan buka puasa yang membuat usaha kuliner warga dan UMKM makin hidup, ada pula tradisi panggel sahur atau Senandung Sahur yang menyemarakkan bulan Ramadhan,” ujarnya.

Panggel sahur sendiri, kata Djalaludin adalah tradisi membangunkan orang untuk santap sahur yang dilakukan dengan menyanyikan lagu-lagu religi dan diselingi pantun sambil diiringi alat musik, terutama rebana.

“Tradisi ini selain memang diperuntukkan untuk membangunkan warga, juga menjadi hiburan tersendiri. Kegiatan panggil sahur juga turut meningkatkan ukhuwah antar warga atau kohesi sosial,” katanya.

Share:
Komentar

Berita Terkini