12 Sekolah di Ambon Terapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Januari 2022

Share:

satumalukuID – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tebatas akan diterapkan bagi siswa tingkat SMP sederajat pada Januari 2022 di Kota Ambon.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Ferdinandus Taso, PTM terbatas dilakukan di saturan pendidikan yakni SMP Negeri 13, SMP Negeri 7, SMP Katolik Santo Andreas, SMP Negeri 6, SMP Kristen, SMP Negeri 4, SMP Negeri 2, SMP Negeri 8, SMP Negeri 18, SMP Negeri 9, SMP Negeri 3 dan SMP Kalam Kudus.

Menurut Taso, dalam kunjungan ke sekolah – sekolah tersebut, telah ditentukan siswa yang mengikuti PTM adalah 50 persen dari kapasitas, dengan durasi belajar ditentukan oleh masing – masing satuan pendidikan.

“Sekolah memilih sesuai dengan kebutuhan, apakah menggunakan jadwal mingguan atau memakai shift A dan B, silahkan disesuaikan dengan kebutuhan,” bebernya.

Kadis menjelaskan, selain persyaratan vaksinasi minimal 80 persen untuk guru dan siswa, pelaksanaan PTM terbatas juga dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat, dengan mempersiapkan segala fasilitas, seperti tempat cuci tangan dengan air mengalir, hand sanitizer, mengatur jarak antar meja, penyemprotan desinfektan, dan lain sebagainya.

“Untuk pengawasan pelaksanaan prokes dalam PTM, dibentuk Satgas Covid-19 tingkat Sekolah, yang mengatur mulai dari siswa masuk, proses belajar, hingga pulang ke rumah,”ungkapnya.

BACA JUGA:

Bagaimana dengan siswa yang belum vaksin? Kadis katakan mulai tahun depan, metode pembelajaran yang akan dilakukan adalah, metode campuran Pembelajaran jarak jauh dan tatap muka terbatas.

“Bagi Guru dan siswa yang belum vaksin belajar tetap menggunakan metode pembelajaran jarak jauh,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Kota (Sekot) Ambon, Agus Ririmasse, bersama Kepala Dinas Pendidikan, Ferdinandus Taso dan OPD terkait lainnya, Senin (27/12/2021) melakukan kunjungan pada sekolah- sekolah yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai sekolah percontohan PTM Terbatas.

“Pemkot saat ini sementara memberikan perhatian bagi sektor pendidikan untuk pelaksanaan PTM karena selama pandemic covid-19, pembelajaran di sekolah tidak berjalan dengan baik ”kata Sekot dalam keterangan pers di Balai Kota, usai kujungan.

Dikatakan, rencana PTM terbatas, lebih difokuskan pada sekolah SMP karena rata – rata sudah menerima vaksinasi covid-19, sebagai salah satu persayaratan PTM.

“Kita lebih fokus pada SMP karena sudah vaksin. Sehingga arahan Walilkota dan Wakil walikota kepada saya selaku Sekot untuk turun meninjau secara langsung sekolah sekolah yang sudah laksanakan vaksin diatas 80 persen untuk guru dan siswa agar dapat dilakukan proses belajar mengajar secara langsung dan terbatas,” terangnya. (m13)

Share:
Komentar

Berita Terkini