Pentas Seni Budaya Maluku Dorong Seniman Tetap Berkarya saat Pandemi Covid-19

Share:

satumalukuID – Pentas Seni dan Budaya Maluku Tahun 2021 digelar oleh Taman Budaya untuk mendorong musisi, penyanyi, seniman teater, penari dan penyair lokal tetap berkarya di masa pandemi COVID-19, Senin (4/10/2021).

Digelar secara virtual di kanal YouTube Taman Budaya Maluku selama enam hari pada pukul 20.00, Pentas Seni dan Budaya Maluku 2021 menampilkan sejumlah musisi, penyanyi, kelompok teater dan sastrawan lokal.

Beberapa nama penyanyi, paduan suara dan musisi lokal kenamaan seperti Dalenz Utrak, The Eight Choir Team, Hulaleng Badonci, Soulu Tuhua, Sawat Batu Merah dan lainnya tampil dalam satu pertunjukan yang memadankan seni musik modern dan tradisional.

The Eight Choir Team misalnya, mereka tampil apik membawakan secara akapela lagu berjudul Rame-Rame yang dipopulerkan penyanyi Glenn Fredly, usai penampilan pembuka dari orkes musik Sawat Batu Merah dengan instrumental sawat yang merupakan perpaduan budaya Islami dan Melayu.

Plh Kepala Taman Budaya Provinsi Maluku,  Reny Sopaheluwakan mengatakan semenjak pandemi COVID-19 merebak, banyak seniman, penyair, musisi dan penyanyi lokal yang terpaksa vakum dari aktivitas berkarya dan tampil di panggung pertunjukan.

Karena itu, Pentas Seni dan Budaya Maluku 2021 digelar oleh Taman Budaya untuk mendorong mereka menghasilkan karya terbaik dan tidak patah semangat, meski kondisi pandemi COVID-19 membuat situasi tidak semudah biasanya.

“Kami memang belum bisa mengakomodir semuanya sekaligus. Namun, kami berharap pentas ini bisa menjadi dorongan kepada para seniman kita untuk tidak kalah dengan pandemi dan tetap menghasilkan karya-karya terbaik mereka,” ujar Reny.

Dikatakannya lagi, pelaksanaan Pentas Seni dan Budaya Maluku 2021 menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bantuan Operasional Penyelenggaraan Taman Budaya Direktorat Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pentas tersebut digelar live dari gedung pertunjukan Taman Budaya Provinsi Maluku, dan direkam agar bisa ditonton secara daring oleh penikmat seni dan budaya Maluku.

“Kita harus senantiasa menghidupkan seni dan budaya, karena ini bagian dari jati diri kita. Semoga kita semua bisa tetap menyegarkan ide-ide dalam berseni,” kata Reny Sopaheluwakan.

Share:
Komentar

Berita Terkini