Pengusaha di Ambon Dukung Penerapan Aplikasi PeduliLindungi

Share:

satumalukuID – Pengusaha di Ambon mendukung penerpan aplikasi PeduliLindungi guna melindungi warga dari paparan virus COVID-19.

“Prinsipnya kami selaku pengusaha retail modern di Ambon mendukung penerapan aplikasi tersebut di pusat perbelanjaan, guna memberikan rasa aman bagi pengunjung, ” kata Store Manager Farmers Market Ambon, Hadi Ismanto, Selasa.

Ia mengatakan, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung yang datang berbelanja yakni segmen menengah keatas.

Kebijakan tersebut telah diterapkan di swalayan di Jakarta dan Surabaya dengan menyediakan barcode bagi pengunjung, selanjutnya akan diterapkan di Ambon.

Sedangkan, Properti Manager Maluku City Mall Alfiansyah Wijaya Gunawan menjelaskan, pihaknya memprioritaskan pada pengaturan teknis sehingga penerapan di lapangan tidak berantakan.

Pihaknya juga meminta pengecualian bagi anak-anak usia dibawah 12 tahun yang belum divaksin, tetapi masuk ke pusat perbelanjaan bersama orang tua.

Fasilitas di pusat perbelanjaan MCM yakni area bermain anak, yang merupakan lokasi yang kerap dikunjungi anak- anak untuk bermain.

“Arena bermain anak membuat bisnis kami tetap berjalan dengan baik, karena itu perlu dipertimbangkan dengan memberikan pengecualian bagi anak- anak,” ujarnya.

Dia mengakui, arena bermain anak membuat pusat perbelanjaan ramai dan hidup sehingga memungkinkan banyak karyawan yang bekerja untuk kehidupan keluarga.

“Kasihan kalau mereka tidak bisa bekerja lagi, sepi wahana bermain dan pastinya ditutup lagi. Jadi saya minta kebijakan harus di pertimbangkan lagi,” tandasnya.

Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan, Jhon Slarmanat menyatakan, pihaknya telah mengundang kurang lebih sembilan pelaku usaha.

“Mereka semua menyambut dengan baik penerapan aplikasi PeduliLindungi di pusat perbelanjaan, di mana direncanakan akan diterapkan dalam waktu dekat,” ujarnya.

Permintaan pengusaha bagi anak-anak yang belum divaksin masuk ke pusat perbelanjaan akan menjadi pertimbangan tersendiri.

“Keputusan akhir ada di pimpinan untuk mengambil keputusan dalam mengatasi persoalan ini. Kita mngetahui arena bermain juga telah dibuka. Jika dibatasi pasti repot, karena ada tenaga kerja yang lain yang bekerja,” katanya.

Share:
Komentar

Berita Terkini