Dwi Prihandini Tetap Bantu Mitranya di Saat Pandemi Covid-19

Share:

satumalukuID – Pekerja kemanusiaan Dwi Prihandini menyebutkan dirinya tetap memberikan bantuan kepada mitra-mitranya di Maluku dan Maluku Utara, pada isu HIV Aids meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19.

“Meski pandemi COVID-19 tetapi saya tetap membantu minta dengan prioritas pada penyintas yang masih berjuang untuk pulih. Bantuannya berupa nutrisi dan pengobatan bagi yang membutuhkan. Tentunya juga yang lebih diutamakan bagi penyintas dengan kondisi marjinal,” ujar Dwi, kepada satumaluku.id, Selasa (31/8/2021).

Sedangkan bantuan beasiswa pendidikan pada anak-anak dengan orang tua termasuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan Anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di Rumah Beta Maluku, Dwi memberikan bantuan setahun sekali, sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

“Kondisi teman-teman ODHA di Maluku dan Maluku Utara kurang lebih sama. Bantuan yang pernah saya berikan untuk ODHA di Maluku Utara, yaitu bantuan modal usaha kecil sebesat Rp.20.000.000 bagi LKS Makududara dan bantuan biaya perawatan rumah sakit bagi LKS Nyinga Rimoi sebesar Rp.2.000.000,” ungkapnya.

Dwi menambahkan, untuk Rumah Beta Maluku di Ambon jumlah bantuan sampai dengan hari ini yang sudah dia berikan ke lembaga ini, adalah sebesar Rp.442.600.000, yang diberikan dalam bentuk dukungan untuk penerbitan buku, seminar, dan training, bantuan pemberdayaan usaha laundry, termasuk 27 sepeda untuk anak-anak dalam naungan RBM, biaya pesalinan, satu buah sepeda motor, sembako dan tunjangan Hari Raya.

“Dalam masa pandemi ini saya prioritaskan untuk penyintas ODHA dan ADHA dengan latar belakang marjinal khususnya yang minim dukungan dari support system mereka. Satu diantaranya penyintas di LKS Nyinga Rimoi di Maluku Utara, berupa biaya perawatan di rumah sakit,” ujarnya.

Dwi katakan, selain itu hal yang menjadi perhatiannya adalah sokongan bagi kelangsungan usaha laundry di Rumah Beta Maluku, sehingga dirinya menghadirkan satu buah sepeda motor, untuk mendukung kegiatan operasional tersebut.

“Harapan saya bagi teman-teman penyintas ODHA, semoga mereka tetap berdaya dengan kegiatan-kegiatan positif, mampu menularkan semangat positif bagi sekelilingnya, dan menjadi individu dengan daya resiliensi yang baik,” tuturnya.

Dwi mengaku semua bantuan yang dia berikan berasal dari kantong pribadinya, karena lembaga yang dia dirikan yakni Clerry Cleffy Institute (CCI) sengaja tidak membuka rekening.

“CCI nggak ada rekening. Nggak ada uangnya. Jadi semua bantuan selama ini pakai uang pribadi saya,” pungkasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini