Jatuh, Nelayan Ambon Hilang di Laut, Warga Sempat Mendengar Suara Teriakan Orang Minta Tolong

Share:

satumalukuID- Johan Wattilette, warga RT 012 RW 04 Dusun Airlouw, Negeri Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, hingga kini belum ditemukan.

Nelayan berusia 48 tahun itu hilang setelah diduga terjatuh dari atas longboatnya di perairan laut sekitar kawasan tempat tinggalnya, Minggu (14/2/2021).

Berdasarkan informasi yang diterima satumaluku.id, sebelum kabar hilangnya korban tersebar luas, Johanis Latuputty, warga setempat, sempat mendengar suara teriakan orang minta tolong dari arah laut.

Lelaki 40 tahun itu mendengar beberapa kali suara minta tolong hingga tidak terdengar lagi. Kala itu, ia sedang berada di Pintu Kota, membunyikan lonceng tanda ibadah pertama pukul 07.00 WIT.

“Saat itu saksi mendengar teriakan secara terus menerus sampai akhirnya suara tersebut tidak terdengar lagi,” kata sumber.

Hal serupa disampaikan Watilette (53), nelayan lainnya. Warga Airlouw RT 015 RW 04 ini juga sempat mendengar suara teriakan minta tolong.

“Pada saat kejadian ada beberapa warga masyarakat sedang berada di Pintu Kota.  Mereka turut mencari korban dengan menggunakan perahu, perahu body dan dengan menyelam,” tambah sumber itu.

Proses pencarian melibatkan masyarakat setempat. Saat itu, Pdt. Ch. Pattiruhu S.Th telah berdoa di lokasi kejadian. Turut hadir Raja Negeri Nusaniwe, Gunther De Soysa, Danramil 1504-06/Nusaniwe Lettu Inf Hamlek Lumamuly, Kapolsek Nusaniwe Iptu E. Syahilatua, Babinsa Dusun Airlouw, Tim Basarnas Ambon, BPBD Kota Ambon dan masyarakat Negeri Nusaniwe sekitar kurang lebih 100 orang.

“Iya benar. Kami terima info tersebut dari bapak Rein keluarga korban pukul 10.30 WIT. Waktu kejadian pukul 08.00 WIT,” kata  Kepala Basarnas Ambon, Mustari.

Peristiwa man overboard atau orang yang terjatuh dari kapal ke dalam air dan membutuhkan penyelamatan segera terjadi pada titik koordinat 03° 46.686′ S – 128° 9.420′ E.

“Saat ini sedang dilakukan pencarian oleh Team Rescue Kansar Ambon berjumlah 7 orang dengan menggunakan RIB (kapal karet) dan masyarakat setempat sekitar 15 orang dengan 3 unit longboat,” terangnya.

 

Share:
Komentar

Berita Terkini