Puluhan Anggota DPRD Keluar Kota Saat Ambon Zona Merah; Mending Uangnya untuk Pendidikan Anak

Share:

satumalukuID- Puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon kembali berangkat ke luar daerah. Kali ini mereka menuju Kota Bogor dan Bekasi. Alasannya simpel, yaitu mencari referensi pembahasan refocusing atau realokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019 yang ternyata telah selesai dibahas sebelumnya.

Semua wakil rakyat dari Badan Anggaran (Banggar) berangkat, plus komisi-komisi yang katanya keberangkatannya ke sejumlah Kementerian di Jakarta sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Tapi berdasarkan informasi yang diterima satumaluku.id, hanya dua anggota yang tidak ikut berangkat, salah satunya Ketua Komisi II DPRD Ambon Jafry Taihutu.

“Kunjungan kerja terkait dengan pembahasan APBD 2019, ini karena refocusing (realokasi anggaran) yang terjadi saat ini, sehingga teman-teman banggar akan lakukan kunker (kunjungan kerja) di beberapa daerah zona hijau untuk mencari referensi-referensi terkait pembahasan tersebut,” kata Ketua DPRD Kota Ambon Ely Toisuta kepada wartawan, Selasa (11/8/2020).

Tak hanya anggota Banggar, tapi Ely juga mengaku keberangkatan tersebut juga bersamaan dengan komisi-komisi yang ada.

“Komisi juga, karena agenda komisi kemarin melakukan kunjungan ke beberapa kementerian tertunda, sehingga saat ini sebelum masuk ke masa sidang yang berikut, komisi melakukan kunjungan ke kementerian sekaligus juga,” jelasnya.

Menyoal terkait refocusing yang sudah dibahas sebelumnya, Ely mengakuinya. Hanya saja, keberangkatan hari ini untuk mencari referensi pembahasan tersebut.

“Iya refocusing sudah, makanya terkait dengan pembahasan itu makanya banggar mau cari referensi,” sebutnya.

Disentil terkait keberangkatan dewan rame-rame ke Pulau Jawa tersebut hanya untuk menetralisir kondisi internal, Ely mengelaknya. Dia mengaku dalam internal dewan tidak ada persoalan.

“Nggak juga, ini kan bagian dari pada tugas, seng (tidak) ada netralisir, di dewan seng ada masalah apa-apa, kalaupun ada itu biasa dinamika dalam satu organisasi,” tandasnya.

Sementara itu, keberangkatan ramai-ramai anggota dewan ke luar daerah ini, ditanggapi miring warga Kota Ambon melalui media sosial.

Kepada satumalukuID, Safin Soulisa, salah satu pemerhati masalah sosial di Ambon mengaku heran dengan keberangkatan yang dilakukan oleh puluhan wakil rakyat tersebut. Dia menilai, daripada mencari referensi di luar daerah, mending uang itu digunakan untuk kepentingan masyarakat di tengah pandemi saat ini. Apalagi, Kota Ambon kembali dinyatakan sebagai zona merah.

“Kenapa uang perjalanan dinas itu tidak pakai untuk mencari referensi atau informasi terkait penanganan Covid-19 agar Kota Ambon dapat keluar dari zona merah saat ini. Kenapa anggaran itu tidak pakai bantu pemerintah agar bisa keluar dari kondisi saat ini,” ujarnya heran.

Menurut dia, wakil rakyat harusnya peka dengan kondisi Covid-19. Selain faktor ekonomi, kondisi pendidikan saat ini juga memprihatinkan. Para orang tua lagi bingung mencari tambahan anggaran hanya untuk membeli pulsa data, agar anak-anak dapat belajar secara daring.

“Coba uang perjalanan dinas itu digunakan untuk kepentingan pendidikan. Apalagi masyarakat saat ini lagi bingung. Kemudian tekanan sikologi dengan isu PSBB tahap III. Sementara wakil rakyat yang katong harapkan pergi hanya untuk mencari referensi, beta lihat kurang baik,” tandasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini