The Sound of Humanity Ajak Milenial Ternate Peduli Isu Sosial, Kemanusiaan dan Lingkungan

Share:

satumalukuID – The Sound of Humanity yang merupakan event akbar, mengajak masyarakat Maluku Utara, terutama para milenial di Kota Ternate, untuk lebih peduli terhadap isu sosial, kemanusiaan hingga lingkungan melalui berbagai aktivitas menarik, pada Sabtu (22/02/2020) malam.

“Malam ini, kita mengadakan acara Sound of Humanity di Landmark Kota Ternate, satu ajakan untuk para milenial, atau anak-anak muda agar peduli pada kemanusiaan,” Iswan selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Maluku Utara.

Pada kesempatan tersebut Iswan juga menginformasikan berdirinya Dompet Dhuafa Maluku Utara sejak akhir tahun 2019 lalu. “Lembaga ini adalah lembaga filantropi dan kemanusiaan yang selalu berkhidmat pada pemberdayaan dhuafa dan kemanusiaan”, ungkapnya.

Melalui siaran pers yang diterima redaksi satumalukuID, disebutkan bahwa  The Sound of Humanity kali ini, yang berlokasi di Landmark Kota Ternate menampilkan pengisi acara antara lain IS Pusakata, Treeshome, Stand Up Indo Ternate, Kie Raha Drummer, Musisi Malut Showcase hingga Musikalisasi Puisi yang dipandu oleh Dios dan Zilan. Berbagai komunitas yang berada di Ternate turut mendukung acara ini seperti Jaringan Komunitas Ternate, Jeep Community, dan 1000 guru.

Pengisi acara juga mengajak para Masyarakat Maluku Utara dan para milenial untuk terlibat dan peduli. Secara tidak langsung mengajak berdonasi dan mendukung program bantuan sosial kemanusiaan.

The Sound Of Humanity mengusung tema “Bangun Jembatan Hubungkan Harapan”, merekam jejak satu bulan bencana banjir dan longsor di Lebak, Banten.Total penyintas mencapai 2.105 Jiwa, 1.110 rumah rusak berat, 230 rumah rusak sedang, 309 rumah rusak ringan, 19 fasilitas pendidikan rusak berat, 2 jalan (titik) rusak berat hingga 27 jembatan rusak berat.

Sebanyak 6 dari 27 jembatan yang rusak berat adalah jembatan yang menghubungkan kecamatan di Lebak, Banten yang berfungsi sebagai penghubung aktivitas warga untuk melakukan kegiatan ekonomi, pendidikan dan agama. Upaya pemulihan pasca bencana, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa telah membuat rencana untuk membangun jembatan di 5 titik, salah satunya di Desa Sajira, Lebak, Banten.

“Saya merasa semangat sekali setelah tahu bahwa Dompet Dhuafa membuka cabang di Maluku Utara ini. Saya kenal dengan mereka saat ada bencana menimpa provinsi kita beberapa waktu lalu. Dan kini Dompet Dhuafa mengajak kita untuk turut membantu saudara kita di tanah Lebak, saya rasa ini ajakan yang sangat baik dan harus kita sambut positif”, ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate Thamrin Alwi.

Seluruh hasil donasi yang dikumpulkan akan disalurkan melalui Dompet Dhuafa Maluku Utara dalam mendukung Program untuk membangun jembatan di Lebak, Banten dan Sosial Kemanusiaan di Maluku Utara. Adapun barang-barang yang akan dilelang salah satunya adalah barang pribadi milik Is Pusakata.

“Saya bangga menjadi bagian Dompet Dhuafa, bisa selalu ikut berperan dalam gerakan kebaikan, terlibat merespon banyak hal untuk kemanusiaan”, Ujar Is Pusakata.

Acara Sound of Humanity yang berlangsung di Kota Ternate pada hari Sabtu, 22 Februari 2020 ini dihadiri oleh Pimpinan Cabang DD Maluku Utara, GM Corsec DD, Sekertaris Daerah Kota Ternate, Kapolres, Ketua PKK Ternate, Perangkat Kota dan para Tokoh Masyarakat. Acara ini digelar dengan parade musik komunitas, pentas puisi untuk negeri, stand up comedy dan charity untuk Lebak.

Kami senantiasa hadir di banyak wilayah dimana kami dibutuhkan. Sound of Humanity adalah satu upaya untuk mengajak semua ikut bergerak dalam rangkaian kebaikan terhadap sesama di seluruh penjuru negeri, ujar General Manager Corporate Secretary Dompet Dhuafa Dian Mulyadi
dalam sambutannya.

Share:
Komentar

Berita Terkini