Pemkot Ternate Manfaatkan Objek Wisata Benteng Oranje sebagai Pusat Promosi IKM

Share:

satumalukuID – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara, akan memanfaatkan situs budaya Benteng Oranje di Kelurahan Gamalama, Ternate Tengah, menjadi pusat promosi produk Industri Kecil Menengah (IKM).

“Situs budaya Benteng Oranje selama ini dikenal sebagai objek wisata peninggalan kolonial, tetapi nantinya dikenal pula sebagai pusat promosi IKM Ternate,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate Nuryadin A Rahman di Ternate, Senin (29/7).

Di situs budaya benteng yang dibangun kolonial pada abad ke-16 itu akan dilengkapi sarana yang nantinya akan menjadi tempat promosi bagi para pelaku usaha IKM di Ternate, seperti kerajinan batik dan kerajinan bambu China.

Ia berharap keberadaan tempat promosi produk IKM di situs Benteng Oranje akan mendorong wisatawan yang berkunjung dan membeli produk IKM tersebut sebagai cinderamata untuk dibawa pulang ke daerah asal.

Bagi mereka yang khusus mencari produk IKM di Ternate juga akan lebih mudah, karena situs budaya Benteng Oranje berada di pusat kota dan memiliki akses yang lancar dari seluruh penjuru kota berpenduduk 220.000 jiwa ini.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kata Nuryadin A Rahman, pada 2019 ini tengah menyelesaikan tahap akhir revitalisasi Benteng Oranje dengan anggaran Rp10 miliar.

Pemkot Ternate sebelumnya telah menyediakan sarana pemasaran produk IKM Ternate, termasuk dari kabupaten/kota lainnya di Maluku Utara berupa Swalayan Taranoate di kawasan Tapak I Ternate. Selain itu sudah dibangun pasar IKM di kawasan objek wisata Danau Tolire.

Ia menambahkan Disperindag terus berupaya mendorong pengembangan IKM di daerah ini dengan memberikan berbagai bantuan, baik dalam bentuk permodalan, peralatan usaha, pelatihan maupun promosinya keluar Maluku Utara.

Dari sekian ratus produk IKM di Ternate, Disperindag akan mengfokuskan pengembangan IKM olahan pala dalam bentuk sirup pala dan kerajinan bambu China, karena memiliki kekhasan dan berpeluang meraih pasar di dalam dan luar negeri.

Share:
Komentar

Berita Terkini