SATUMALUKU.ID – Penjabat (Pj) Wali Kota Tual, Affandy Hasanussy, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayah Maluku, termasuk Kota Tual dan Maluku Tenggara (Malra).
Imbauan ini disampaikan menyusul insiden laka laut yang menimpa tiga warga Desa Tayando Ohoiel di perairan Pulau Dua, Dullah Utara, Kota Tual, pada Senin (11/2/2025).
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, warga mengalami kerugian material sekitar Rp12 juta, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tual.
"Menyikapi kondisi cuaca ekstrem di Maluku secara keseluruhan, termasuk di Kota Tual dan Malra, kami mengajak sekaligus mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menghadapi situasi ini," ujar Hasanussy, Selasa (11/2/2025).
Hasanussy berharap masyarakat, khususnya para nelayan dan pelaku perjalanan laut, dapat lebih berhati-hati saat berlayar agar hasil alam yang dibawa dapat sampai dengan selamat.
Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk yang bisa berdampak serius.
"Jangan sampai ada kerugian yang lebih besar akibat cuaca ekstrem ini. Bukan hanya kerugian material, tetapi nyawa bisa menjadi taruhannya," imbuhnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maluku juga mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk di wilayah Maluku.
BMKG mengimbau masyarakat agar rutin memantau informasi terbaru mengenai prakiraan cuaca serta peringatan dini melalui kanal resmi BMKG guna mengantisipasi dampak cuaca ekstrem. (Tyo)
