Dampak banjir di Kabupaten Seram Bagian Barat |
satumalukuID - Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Maluku, termasuk Kabupaten Seram Bagian Barat, masih terus terjadi, menyebabkan sejumlah ruas jalan dan jembatan ambruk, sehingga akses lalu lintas lumpuh.
Beberapa ruas jalan yang rusak antara lain:
Ruas Jalan Waiselan - Latu: Pada STA 39+150, badan jalan mengalami penurunan akibat kerusakan pada pipa baja dan permukaan yang bergelombang. Selain itu, gorong-gorong juga mengalami jebol.
Ruas Jalan SP Waipirit - Waiselan: Jembatan Wai Air Buaya runtuh, dan terjadi penumpukan debris berupa tanaman-tanaman yang tersangkut pada jembatan sementara.
"Bencana ini menyebabkan terputusnya akses jalan yang menghubungkan pelabuhan ASDP Waipirit, pintu masuk Pulau Seram dan Pulau Ambon menuju Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kota Bula, Kabupaten SBT," ungkap Kepala Satker PJN Wilayah I Maluku, Ida Bagus Made Artamana, ST, MT, pada Sabtu, 6 Juli 2024.
Untuk penanganan darurat, BPJN Wilayah Maluku saat ini melakukan beberapa langkah, termasuk:
Pembersihan Badan Jalan dan Saluran Drainase: Menghilangkan sediment akibat longsoran dan luapan banjir.
[cut]
Pemasangan Jembatan Bailey: Memasang jembatan sementara di ruas jalan Waiselan - Latu.
Pembukaan Akses Sementara: Mengatur lalu lintas pada ruas jalan Waipirit - Waiselan atau jembatan Air Buaya.
BPJN Maluku, khususnya PJN Wilayah 1, akan terus memantau dan berupaya memperbaiki ruas jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan akibat bencana banjir dan longsor.
"Bencana hidrometeorologi ini diperkirakan masih berlanjut sesuai surat dari BMKG Maluku. Semoga tidak ada kejadian kerusakan lain yang terjadi," pungkas Bagus.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi terbaru terkait kondisi cuaca dan bencana dari BMKG Maluku melalui kanal resmi mereka, termasuk website, media sosial, dan aplikasi InfoBMKG. (aldi)