Tinju Pra PON di Makassar Dimulai; Tim Maluku Tampil Seadanya, Dukungan KONI Minim

Share:

Tim Tinju Maluku berfoto bersama di Bandara Pattimura Ambon, sesaat sebelum terbang ke Makassar, Kamis (20/7/2023).

satumalukuID - Kejuaran Tinju Pra PON 2024 tahap 1 di Makassar sudah mulai digelar pada Sabtu (22/7/2023) siang. Tetapi sayangnya, kondisi Tim Tinju Maluku yang tampil di ajang ini, cukup memprihatinkan karena diduga kurangnya support dari KONI Maluku.

Pada pertandingan Sabtu siang, sejumlah petinju sudah menyelesaikan tugasnya. Mereka di antaranya petinju asal Sulawesi Selatan Ariel Latuheru yang berhasil mengalahkan petinju Jawa Timur Randika Ngabalin di kelas 57 kilogram putera.

Pada pertandingan lain, Jessica Umbas (Jawa Barat) menang atas Angelina Niis di kelas terbang ringan elite womens.

Kemudian, Meilana Langobiri (Bali) menang atas Azzahara Ayunin (DKI).

Kelas 48 kg putri, Karmelia Saluluni (Kepri) secara telak menang RSC pada ronde ketiga atas Kumala Hidayah dari Kalsel.

Masih di kelas yang sama, Rini Balu (Jatim) menang angka atas Ayu Nalisa (Jambi). Andini (Sulsel) mengalahkan Qidzura (Kaltim).

[cut]

TIM MALUKU

Sementara itu, Tim tinju Maluku yang akan berlaga di ajang ini berkekuatan 11 atlet (8 petinju putra dan 3 putri).

Ke-11 petinju tersebut didampingi tiga pelatih yakni Simon Nahumury, Ricky Tauran dan Danny L, serta Ketua Pertina Maluku M. Arief Hentihu.

Adapun para petinju yaitu Wellem Matinahoruw kelas 48-51 kg, Waldimer Hengstz 48-51 kg, Novi Sahuleka 51-54 kg, Jance Masrikat 54-57 kg, Julius Lumoly 57-60 kg, Rifaldo Souhoka 60-63 kg, Stevi Nikolebu 63-67 kg dan Fandri Tukane 67-71 kg.

Tiga petinju putri adalah Wa Isma kelas 46-48 kg, Sela Soplanit 50-52 kg dan Merlin Heatubun 54-57 kg.

Informasi yang dihimpun media ini, keberangkatan tim tinju sebagai cabang olahraga prioritas atau andalan yang selalu jaga pamor Maluku di arena PON, kali ini hanya modal semangat dan motivasi para atlet, pelatih dan ofisial untuk bela nama daerah, tapi minim fasilitas dan perhatian dari KONI Maluku.

 [cut]

Pasalnya, dengan alasan belum ada dana oleh KONI Maluku menyebabkan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pra PON terkonsentrasi resmi tidak dilakukan seperti lazimnya.

"KONI Maluku alasan ini itu. Katanya dana belum cair. Padahal Pengprov Pertina sudah infokan bahwa Kejurnas sekaligus Pra PON dilaksanakan bulan Juli 2023. Itu kami tanya tentang kapan mulai Pelatda saat akhir Mei atau awal Juni 2023," ujar sumber media ini.

Menurutnya, akibat ketidakjelasan akhirnya TC Pra PON untuk para petinju juara POPMAL yang dipilih perkuat Maluku ke Makassar dilakukan atas kesadaran dan semangat para atlet untuk berlatih sendiri didampingi pelatih.

Bukan itu saja. Bahkan para atlet dan pelatih menuju Pra PON tidak diberikan training pack atau jaket kontingen serta tanpa sepatu bertanding yang baru.

"Mereka hanya diberikan baju kaos satu, tiket dan uang saku seadanya. Padahal tinju ini cabor yang jaga gengsi Maluku di arena nasional. Juga prioritas bersama atletik dan dayung. Namun KONI Maluku tidak peduli. Jadi para petinju bertanding dengan fasilitas apa adanya. Kami prihatin," ungkapnya. (novip)

 

 

Share:
Komentar

Berita Terkini