Pemerintah Kota Ambon Target Eliminasi TBC di 2030

Share:

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena saat kegiatan pencanangan Negri Batu Merah sebagai desa peduli TBC dan stunting.

satumalukuID - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon berupaya mencapai target eliminasi TBC di tahun 2030 dengan melakukan penjaringan dan penemuan kasus baru.

"TBC masih menjadi ancaman kesehatan yang serius di masyarakat, dimana angka penderita di Kota Ambon terus meningkat dari tahun ke tahun, karena itu harus dilakukan upaya keras dan bekerja cerdas untuk menekan kesakitan dan kematian akibat TBC," kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, di Ambon, Kamis (11/5/2023).

Ia berharap, Kota Ambon dapat mencapai target eliminasi TBC di tahun 2030,
 
Ia mengungkap, jumlah kasus TBC di Kota Ambon dalam 3 tahun terakhir cenderung meningkat, tahun 2020 kasus baru TBC sebanyak 316 penderita, 2021 meningkat 961 penderita dan 2022 mencapai 1.296 penderita.

Sementara jumlah kematian karena TBC pada 2020 sebanyak 32 kematian, 2021 (23) dan 2022 ada 23 kematian.

Ia mengatakan, Negeri Baru Merah merupakan salah satu kawasan tertinggi kasus TBC di Kota Ambon yakni tahun 2021 sebanyak 177 kasus, 2022 (264 kasus) dan 2023 hingga bulan Mei (66 kasus).

"Terpilihnya Negeri Batu Merah sebagai Desa Peduli TBC- Kekerdilan bukannya tanpa alasan, sebab negeri tersebut termasuk kawasan dengan kasus tertinggi TBC di Kota Ambon, kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi dalam eliminasi TBC," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy menyatakan, pihaknya intensif melakukan penjaringan dan penemuan kasus TBC dalam upaya mencapai target eliminasi TBC tahun 2030.

Penjaringan kasus TBC dilakukan para kader yang bertugas menemukan terduga penderita, melakukan pendampingan dan pengobatan kepada penderita penyakit tersebut hingga sembuh.

Penjaringan yang dilakukan terjadi peningkatan signifikan, dimana selama ini per bulan ditemukan 25- 170 kasus, tetapi dengan menggunakan aplikasi grab TBC ditemukan 825 kasus terduga dalam kurun waktu dua bulan.

"Dari 825 terduga kasus 56 positif TBC, penularan luar biasa karena itu kita akan terus melakukan penjaringan dan penemuan kasus," katanya. (Penina Fiolana Mayaut/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini