BPS Tanimbar Terjunkan Ratusan Pencacah pada Sensus Pertanian 2023

Share:

Apel siaga ST2023 di kantor BPS Kepulauan Tanimbar, Selasa.
Photo: Simon L/ant

satumalukuID - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku menerjunkan 140 pencacah  untuk melaksanakan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) di sejumlah desa yang tersebar di wilayah kepulauan  itu.

Kepala BPS Kabupaten Kepulauan Tanimbar  Inglis Yostien Pattipeilohy di Tanimbar, Selasa (30/5/2023), menyampaikan mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023 BPS melakukan Sensus Pertanian secara nasional.

Menurut dia sensus Pertanian dilaksanakan setiap 10 tahun sekali, pada tahun yang berakhiran angka 3.  Sensus Pertanian  2023 merupakan sensus pertanian ketujuh yang dilakukan  pemerintah melalui BPS.

"Sebanyak 140 orang pencacah lapangan telah dilatih dalam dua gelombang mulai dari  gelombang pertama pada 22 sampai 24 Mei 2023,  gelombang kedua 27 sampai 29 Mei 2023," kata Inglis usai memimpin apel siaga ST2023 di depan kantor BPS Kepulauan Tanimbar.

Selanjutnya petugas yang sudah terlatih dan dinyatakan lulus akan melakukan Pencacahan lengkap ST 2023 pada bulan Juni hingga Juli 2023 atau selama dua bulan. 

Ia memaparkan metode pendataan ST 2023 terdiri atas Computer Assisted Web Interview (CAWI) yaitu responden mengisi data sendiri di web BPS yang diperuntukkan bagi  perusahaan yang bergerak di sektor pertanian. 

"Saya berharap mereka bisa membantu pengisian kuesioner yang dikirimkan oleh petugas sensus ke email  perusahaan," kata dia.

Kemudian  metode  Computer Assisted Personal Interview (CAPI) yaitu petugas akan mewawancarai petani/nelayan menggunakan  gawai  serta metode Paper and Pencil Interviewing (PAPI) yaitu  responden petani/nelayan akan diwawancara dengan kuesioner kertas.

Inglis menyebutkan, di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku para PPL akan melakukan pencacahan terhadap 21.000 kepala keluarga.

Pelaksanaan ST2023 bertujuan  menyiapkan informasi tentang data dasar pertanian yang meliputi struktur pertanian antara lain di beberapa subsektor seperti ketahanan pangan, sektor hortikultura, sektor perkebunan, sektor perikanan, sektor peternakan dan sektor kehutanan.

Sensus dengan tagline “ Mencatat  Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani ” memiliki rangkaian kegiatan yang telah berjalan sejak 2021. 

Yaitu mulai dari pendataan potensi desa (PODES), uji coba kuesioner, updating direktori perusahaan pertanian, gladi bersih pencacahan lengkap, termasuk  promosi dan sosialisasi hingga mendatangi Organisasi Perangkat Darrah (OPD) atau instansi serta kelompok tani dan masyarakat.

ST2023  berbeda dengan sensus pertanian sebelumnya (ST2013). ST2023 akan mencatat juga petani-petani milenial  berusia 24-39 tahun yang merupakan pengusaha muda  bergelut di sektor pertanian.

Dia berharap pelaksanaan sensus pertanian di tahun ini akan mendapatkan data statistik pertanian yang berkualitas untuk pembangunan bangsa dan negara.

"Kami harap semua penduduk terutama para petani baik perorangan maupun yang terlibat dalam perusahaan pertanian maupun usaha pertanian lainnya memberikan data secara benar kepada petugas sehingga  mencerminkan atau menggambarkan usaha pertanian untuk penentuan kebijakan pemerintah ke depan," pintanya.

Selain itu, kelengkapan data yang dihasilkan ST2023 membuka peluang pemanfaatan yang luas. Data ini akan mendukung program pemberdayaan petani, penyediaan kebutuhan infrastruktur sarana dan prasarana pemasaran hasil pertanian, subsidi pupuk dan penyaluran bibit, serta program lain untuk mendorong potensi pertanian di daerah.

"Secara nasional, SP2023 membantu mewujudkan Indonesia membangun secara inklusif, atau dengan kata lain, pelaksanaan SP 2023 menjadi langkah strategis yang tepat dalam pembangunan dan pemulihan Indonesia di sektor pertanian serta di Maluku  dan di Tanimbar pada khususnya," kata dia. (Winda Herman/ant)

Share:
Komentar

Berita Terkini