Gubernur Minta TPID terus Berkoordinasi Pantau Perkembangan Inflasi

Share:

Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba usai membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Pasar Murah 2023  di Taman Film Benteng Orange, Ternate, Malut, Jumat (14/4/2023).

satumalukuID - Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau perkembangan inflasi terutama menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Kami tentunya merasa bersyukur, inflasi kita masih rendah. Tetapi, harus terus dijaga terutama pada momen menjelang Lebaran ini," kata Gubernur usai membuka High Level Meeting (HLM) TPID sekaligus Pasar Murah 2023 di Taman Film Benteng Orange, Ternate, Malut, Jumat (14/4/2023).

Gubernur menaruh harapan besar kepada TPID agar dapat berkoordinasi dengan instansi terkait guna memantau perkembangan inflasi yang terjadi di Malut, sehingga dapat diantisipasi dengan baik.

"Terus lakukan koordinasi lintas sektor untuk dapat memastikan semua bahan pokok aman dan pengiriman bahan pokok antarwilayah juga bisa berjalan dengan lancar," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan agar tetap mengontrol serta dapat menjaga inflasi di Maluku Utara.

Kepala Bank Indonesia Maluku Utara R Eko A Rianto dalam laporannya menyampaikan Kota Ternate pada Maret 2023 mengalami deflasi sebesar 1,26 persen (mtm), sementara nasional inflasi 0,18 persen (mtm).

"Deflasi pada Maret 2023 secara mayoritas disebabkan oleh harga komoditas ikan cakalang, malalugis dan lolosi. Deflasi ini disebabkan karena membaiknya cuaca dan tinggi gelombang pascaanomali cuaca di Malut pada Februari 2023," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, kenaikan harga beras menjadi penyumbang top 5 komoditas inflasi selama empat bulan terakhir.

"Penerapan HET beras oleh pemerintah diperkirakan akan masih memberikan tekanan terhadap peningkatan komoditas beras" katanya.

Ia juga mengungkapkan ke depan, tekanan inflasi di Kota Ternate masih akan tetap meningkat yang dipengaruhi oleh momentum Ramadhan dan Idul Fitri.

Kondisi ini terjadi akibat peningkatan permintaan kebutuhan bahan pangan, serta risiko penurunan suplai pasokan dari wilayah pemasok.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengutip arahan Presiden Joko Widodo dan Mendagri Tito Karnavian.

Instruksi Presiden kepada gubernur, bupati dan wali kota bersama Bank Indonesia adalah agar terus memantau harga barang dan jasa yang ada di lapangan, sehingga dapat diantisipasi dan diselesaikan.

Sementara itu, instruksi Mendagri antara lain melaksanakan pasar murah, sidak ke pasar dan distributor, realisasikan BTT (belanja tidak terduga), gerakan menanam, lakukan kerja sama dengan daerah penghasil komoditas, dan memberikan dukungan transportasi dari APBD. (Abdul Fatah/ant)

Share:
Komentar

Berita Terkini