Bupati: Kementerian PUPR Setujui Rekonstruksi 259 Rumah Warga Kariuw

Share:

Penjabat Bupati Maluku Tengah Muhammad Marasabessy bersama Forkopimda Maluku melakukan kunjungan kerja dan Safari Ramadan di Kecamatan Pulau Haruku, Selasa (18/4/2023).
Photo: HO-Polresta/ant

satumalukuID - Pj Bupati Maluku Tengah, Muhammad Marabessy menyatakan, Kementerian PUPR menyetujui rekonstruksi 259 rumah warga Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku yang rusak akibat konflik warga Dusun Ory dan Negeri Pelauw pada Januari 2022.

"Melalui Menteri PUPR kita sudah disetujui rekontruksi 259 rumah, dan bila rumahnya sudah dibangun maka saudara-saudara kita yang masih di Papua maupun di Aboru mungkin bisa kembali ke negeri asalnya Kariuw," kata Pj Bupati Maluku Tengah, Muhammad Marabessy saat melakukan Safari Ramadan pada beberapa desa di Kecamatan Pulau Haruku, Selasa (18/4/2023).

Kemudian untuk masalah air bersih di 91 rumah yang sudah direhab, biayanya ditanggulangi melalui Pemkab Malteng.

"Sedangkan menyangkut ganti rugi tanaman pala dan cengkeh seluas 200 hektare yang ditebang, mudah-mudahan terealisasi dengan cepat," katanya.

Menurut dia, ganti rugi tanaman yang rusak ini bukan hanya untuk Kariuw, Pelauw atau pun Ory tetapi untuk semua daerah di wilayah Maluku Tengah yang tanamannya menjadi sasaran pengrusakan saat terjadi gejolak.

"Apresiasi sebesar-besarnya kami sampaikan kepada unsur TNI dan Polri yang selalu mendukung kami dalam menjalankan program-program pemerintah dalam hal ini untuk proses rekonsiliasi," ucap Pj Bupati.

Dia juga mengucapkan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa karena Pemkab Malteng sudah mendapat rekomendasi dari Kantor Staf Presiden RI untuk membantu menyelesaikan dengan hal-hal rekonstruksi pascakonflik Pelauw-Kariuw.

Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease Kombes Pol Raja Arthur Simamora tidak sempat hadir dalam kunjungan kerja dan safari Ramadan Pj Bupati Malteng dan hanya diwakili Kabag Ops Polresta Pulau Ambon Kompol Syarifudin.

Kabinda Maluku Brigjen TNI Anton Irianto Popang mengatakan, dengan adanya rekonsiliasi ini perlu diapresiasi Pj Bupati Malteng dan diharapkan ke depan secara bertahap untuk komunikasi dengan masyarakat Negeri Pelauw dan Forkopimda, agar semuanya bisa berhubungan dengan baik dengan masyarakat Negeri Pelauw.

"Kami juga berencana ke Negeri Hulaliu dan Aboru agar bisa mendamaikan warga yang terlibat bentrok, dan terkait dengan beberapa bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah pusat nantinya akan diatur oleh Pj Bupati," kata Kabinda.

Dia juga berharap kedepannya sudah ada komunikasi dengan masyarakat Negeri Pelauw maupun di Dusun Ory agar tercipta rasa aman dan nyaman.

"Semua aparat keamanan yang sudah ditempatkan di Negeri Kariuw semata-mata cuman untuk membuat masyarakat setempat merasa aman dan juga untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, dan harapan saya rekonsiliasi yang sudah berjalan ini tetap terjaga dan lebih aman serta kondusif ke depannya," tegas Kabinda.

Dandim 1504 Ambon Letkol (Arh) Tengku Sony Sonata mengatakan, kehadirannya mendampingi Pj Bupati Malteng sekaligus melihat dan meninjau masyarakat Negeri Kariuw agar ke depannya mendukung program pemerintah untuk membangun sarana prasarana.

"Pada intinya kami ingin mengajak bapak ibu semua agar dapat memahami situasi saat ini, dan untuk adik-adik agar jangan putus asa dan terus meningkatkan belajarnya," ucap Dandim.

Sementara tokoh agama dan tokoh masyarakat Kariuw mengakui masih terkendala dengan akses transportasi, sehingga meminta kepada Pj Bupati bisa menyumbangkan satu unit speedboat untuk masyarakat. (Daniel Leonard/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini