BKKBN Maluku Utara Gelar Lokakarya Peningkatan Gaya Hidup Milenial

Share:

BKKBN Malut menggelar lokakarya peningkatan gaya hidup milenial untuk menghasilkan fasilitator teman sebaya di 10 kabupaten/kota dalam menguasai dan memiliki kecakapan tentang 10 keterampilan hidup, Senin (10/4/2023).

satumalukuID - Perwakilan BKKBN Maluku Utara (Malut) menggelar lokakarya peningkatan gaya hidup milenial untuk menghasilkan fasilitator teman sebaya di 10 kabupaten/kota di daerah itu yang menguasai dan memiliki kecakapan tentang 10 keterampilan hidup.

"Melalui kegiatan ini saya berharap dapat menghasilkan fasilitator teman sebaya di tingkat kabupaten dan pengelola program tingkat kabupaten yang sudah memiliki rencana tindak lanjut sebagai acuan dalam melakukan implementasi di wilayahnya dan segera lakukan langkah-langkah implementasi dan libatkan forum GenRe (Generasi Berencana) kabupaten/kota dalam setiap tahapan kegiatannya," ujar  Ketua Tim Pokja Pembinaan Ketahanan Remaja Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Maurend Jully Lesar di Ternate, Senin (10/4/2023).

Dalam rangka merespons tantangan dan tuntutan tersebut, dia mengharapkan, remaja meningkatkan diri dalam hal kemampuan fasilitasi, penambahan substansi, metode dan media tentang keterampilan hidup, serta pencegahan kekerasan seksual.

Dia menyebut keterampilan hidup menurut WHO, UNICEF dan UNESCO terdiri atas 10 kecakapan, yaitu mengenal diri sendiri, mengelola emosi, berpikir kritis, berpikir kreatif, pengambilan keputusan, keterampilan hubungan interpersonal, empati, keterampilan komunikasi yang efektif, mengatasi stres, dan pemecahan masalah.

Dia menyatakan bahwa hal ini merupakan program yang dilahirkan melalui pola pendekatan, strategi, dan kegiatan-kegiatan yang relevan dengan kebutuhan serta gaya hidup generasi milenial dan generasi Z.

Melalui penguasaan materi substansi keterampilan hidup dan kekerasan seksual, dia mengharapkan, remaja mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup, mengendalikan diri, menghindari diri dan berani menolak perilaku negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. 

Selain itu, dia, remaja memiliki ketahanan diri untuk tidak melakukan pernikahan dini, tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, dan tidak melakukan penyalahgunaan napza.

Ia juga mengatakan Program GenRe salah satu program yang harus dilakukan dengan penyesuaian, karena targetnya remaja yang merupakan generasi Z.

Ia menjelaskan kebijakan tentang Pembinaan Ketahanan Remaja dalam Rencana Strategis BKKBN Tahun 2020–2024 diarahkan untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas manusia Indonesia melalui upaya peningkatan karakter remaja yang diukur dengan Indeks Karakter Remaja. 

Variabel pengukuran indeks tersebut, katanya, perilaku remaja seperti tidak merokok, tidak melakukan penyalahgunaan napza, tidak menikah dalam usia dini, dan tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.

Dia menjelaskan bahwa tidak bisa dimungkiri setiap manusia, termasuk remaja, akan menghadapi tantangan dan tuntutan dalam hidup.

Seiring dengan peningkatan kemampuan berpikir dan kepekaan emosi seseorang, katanya, saat memasuki fase remaja akan semakin merasakan tantangan dan tuntutan dalam hidupnya. 

Hasil riset menyebutkan bahwa usia 18 hingga 20-an tahun merupakan masa hidup yang berat, periode paling "ambyar" dalam hidup. Ahli menyebut fase itu sebagai "emerging adulthood". 

Bahkan, katanya, tidak sedikit dari mereka yang tidak tepat bahkan tidak mampu merespons tantangan dan tuntutan dengan baik sehingga berujung malapetaka dan nestapa.

Untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui peran remaja, Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara menggelar kegiatan dengan nama "Workshop Upgrade Tentang Kita Bicara Life Skill dan Kekerasan Seksual" pada 5-9 April 2023 di Hotel Sahid Bela Kota Ternate yang diikuti 65 peserta terdiri atas pengelola Program Ketahanan Remaja OPD KB 10 kabupaten/kota, PIK Remaja 10 kabupaten/kota, dan Forum GenRe Provinsi Malut. (Abdul Fatah/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini