Pemerintah Kota Tata Kawasan Pasar di Ternate Sambut Ramadhan

Share:

Suasana di areal masjid raya Al-Munawwar Kota Ternate, terutama pada malam hari dipenuhi pedagang, Jumat (10/3/2023).

satumalukuID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Ternate, Maluku Utara (Malut)  menata kembali kawasan pasar di daerah itu  guna memberikan kenyamanan bagi warga yang berbelanja saat bulan suci Ramadhan  2023.

"Kami telah mengimbau Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan pasar untuk untuk tidak lagi berjualan, terutama saat bulan suci Ramadhan," kata Kadis Perindag Kota Ternate, Muchlis Djumadil dihubungi, Jumat (10/3/2023).

Hal tersebut disampaikan Muchlis Djumadil, karena dalam momentum bulan suci Ramadhan sejumlah areal yang dilarang untuk berjualan seringkali dimanfaatkan PKL dan bisa mengganggu kenyamanan warga.

Di samping itu, kata Muchlis, pihaknya telah menyampaikan ke seluruh PKL beraktivitas di areal parkir masjid raya Al-Munawwar Ternate  untuk segera kosongkan lokasi itu.

"Untuk areal parkir masjid raya Al-Munawwar yang ditempati PKL selama ini telah disampaikan pemberitahuan agar lokasi itu segera dikosongkan paling lambat 15 Maret 2023, karena akan digunakan untuk melaksanakan  ibadah shalat," ujarnya.

Apalagi, puluhan pedagang yang menggunakan lahan parkir masjid Al-Munawwar ini tidak mengantongi izin dari Pemkot Ternate.

Muchlis mengakui, pihaknya juga mengantisipasi membludaknya pedagang musiman, terutama saat datangnya bulan suci Ramadhan, karena biasanya pedagang akan menggunakan kawasan terlarang untuk berjualan.

Sementara itu, terkait dengan target Penerimaan Asli Daerah (PAD) terutama melalui pengelolaan pasar dan pedagang, pihaknya optimistis bisa merealisasikan target yang ditetapkan Pemkot Ternate, 

Dia mengakui, pada  2022 , target penerimaan PAD di Disperindag Kota Ternate mencapai Rp13 miliar, tetapi terealisasi pendapatan berhasil diperoleh sebesar Rp10,3 miliar, hal itu karena kondisi saat ini ada beberapa lapak dan ruko tidak dapat penagihan, karena ada relokasi  tempat usaha, sehingga sebagian tidak lagi berjualan dan sebagian dipindahkan ke kawasan kota baru.

Selain itu, potensi yang ada sekarang ini dengan 36 pasar yang terdiri Ruko dan Lapak dengan jumlah 2.028 pedagang, sedangkan untuk pasar buah telah diserahkan pengelolaan ke Dinas Perhubungan.

Dia mengakui, tidak maksimal dalam pemanfaatan lantai dua pasar BP3 karena belum difungsikan, pada  2023 dengan adanya jembatan penghubung antara pasar Barito ke pasar percontohan yang akan diisi 44 pedagang. (Abdul Fatah/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini