PNM Buka Klasterisasi Warung Mekaar di Ambon

Share:

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) membuka Klasterisasi Warung Mekaar sebagai program pengembangan kapasitas usaha (PKU) dan pendampingan untuk para nasabah di Kota Ambon, Provinsi Maluku.
Photo: John Soplanit/ant

satumalukuID - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) membuka klasterisasi warung Mekaar sebagai program pengembangan kapasitas usaha (PKU) dan pendampingan untuk para nasabah di Kota Ambon, Provinsi Maluku.

"Melalui program PKU, PNM berkolaborasi dengan PT Mitra Dagang Madani untuk mendorong sekaligus mendukung 55 wanita pengusaha ultra mikro di Kecamatan Baguala dan Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon," kata Pimpinan PNM Cabang Ambon Ridul Akbar di Ambon, Rabu (14/12/2022).

Dengan pengembangan klasterisasi warung Mekaar di Ambon yang baru pertama kali itu berarti sudah ada 27 klasterisasi warung Mekaar di seluruh Indonesia.

Dia menjelaskan, 55 pengusaha itu telah diberikan pelatihan pada Selasa, 13 Desember 2022 di Resto Teluk Indah, Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, berupa sosialisasi klasterisasi warung Mekaar, toko kelontong dengan mempraktikkan penggunaan aplikasi warung Mekaar untuk berbelanja konsep toko grosir.

"Jadi PNM melalui program PKU itu memberikan pelatihan yang sifatnya pendampingan antar-PNM dengan nasabah yang tujuannya meningkatkan omset nasabah PNM Mekaar yang berjualan kelontong atau sembako melalui program warung Mekaar sehingga usaha mereka berkembang dan naik kelas," ujarnya.

Ridul mengatakan program  ini baru pertama kali dilaksanakan di Ambon untuk mempertemukan nasabah-nasabah mekaar PNM dengan pemasok. Harapannya  nasabah-nasabah PNM berbelanja melalui aplikasi warung mekaar.

"Jadi untuk pertama kali kami lakukan di Ambon, bagi nasabah Mekaar yang ada di Kecamatan Baguala dan Teluk Ambon, setelah melihat perkembangannya akan dilaksanakan lagi di kecamatan yang lain, dan ke Pulau Seram dan Buru," ujarnya.

Karena itu pemasok yang dicari adalah yang menjual sembilan bahan pokok dan barang lain yang perputarannya cepat atau yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Karena itu, para nasabah yang diundang untuk mengikuti pelatihan itu dalam klasterisasi sebab para nasabah ini berusaha di bidang kelontong.

"Dalam melaksanakan program ini, sudah tentu ada barang tertentu yang diberikan kepada pemasok begitu juga nasabah tidak dibebani ongkos kirim, kebetulan untuk pertama kali ini baru digunakan satu pemasok," katanya. (Jimmy Ayal/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini