Polisi Damaikan Konflik Antar Desa di Maluku dengan Doa Lintas Agama

Share:

Polisi dan masyarakat ikut doa lintas agama untuk menyelesaikan konflik antardesa sekaligus mendoakan para korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang dengan memegang lilin.
Photo: HO-Dokumen pribadi/ant

satumalukuID - Kepolisian Resor (Polres) Buru Selatan (Bursel) mendamaikan pertikaian antara Desa Elfule dan Desa Kawiri di Bursel, Provinsi Maluku dengan prosesi doa lintas agama.

“Jadi kemarin ada sempat terjadi pertikaian antar pemuda dari desa yang berbeda, para pemuda ini kami ikut sertakan dalam kegiatan doa lintas agama dan menyelesaikan masalahnya agar tidak diperpanjang,” kata Kapolres Bursel, AKBP M Agung Gumilar, melalui telepon seluler, di Ambon, Selasa (4/10/2022).

Ia menerangkan, pertikaian ini bermula saat pertandingan bola voli yang diselenggarakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bursel dalam rangka memeriahkan HUT Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2022.

Dalam pertandingan yang sementara berlangsung dengan skor 15 untuk Tim Desa Elfule dan 16 untuk Tim Desa Kawiri, Wasit yang memimpin pertandingan mengambil inisiatif menghentikan pertandingan karena kondisi lapangan yang tidak ada penerangan, dan pertandingan akan dilanjutkan esok hari.

Saat para suporter mulai bergegas meninggalkan lapangan, tiba-tiba terjadi aksi saling ejek sehingga terjadi tawuran.

“Kami akhirnya mengamankan pihak-pihak yang bertikai. Melakukan Pendataan pihak yang bertikai, lalu memanggil tokoh adat, dan melakukan mediasi antara dua belah pihak yang bertikai dalam rangka perdamaian,” ujar Gumilar.

Selain itu, doa lintas agama ini, kata Gumilar sekaligus mendoakan para korban sebanyak 125 orang dalam peristiwa tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang awal Oktober lalu.

“Bahwa seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan Dunia olah raga se-Indonesia saat ini sedang berduka cita atas tragedi kemanusiaan dan musibah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kota Malang, kami juga sekaligus mendoakan mereka, bahwa peristiwa yang terjadi di stadion Kanjuruhan juga merupakan teguran Tuhan bagi kita,” katanya.

Ia berharap, kejadian yang terjadi di Malang, Stadion Kanjuruhan tidak terulang lagi dan tidak terjadi di Kabupaten Buru Selatan ini.

“Makanya kami panggil kedua desa tersebut untuk bersama-sama berdamai dengan doa lintas agama ini. Alhamdulillah para pemuda Elfule dan Kawiri bersalaman dan berpelukan, serta saling memaafkan yang sekaligus diikuti kepala desanya masing-masing,” ucapnya.

Doa bersama ini dibacakan dari empat pemuka agama dengan pembacaan doa dimulai dengan doa secara Agama Islam, kemudian diikuti doa dari Agama Kristen Protestan dan doa dari Agama Kristen Katolik yang terakhir doa dari Agama Hindu/Budha.

Dalam pembacaan doa diikuti dengan menyalakan lilin oleh peserta yang berjumlah sekitar 200 orang.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Buru Selatan AKBP M. Agung Gumilar, dan jajarannya, para tokoh agama, forkopimda Buru Selatan, dan masyarakat. (Winda Herman/ant)

Share:
Komentar

Berita Terkini