PHD Crew dari Ambon Raih Juara Tiga Kompetisi Street Dance Nasional

Share:

People Halong Dance Crew (PHD Crew) dari Kota Ambon saat penyerahan juara ketiga pada kompetisi street dance Eat D'beat 2022 di Bandung, Jawa Barat, 29 Oktober 2022.
Photo: HO-Eat D'beat 2022/ant

satumalukuID - Kelompok penari People Halong Dance Crew (PHD Crew) dari Kota Ambon, Maluku, berhasil menjadi juara tiga kompetisi street dance tingkat nasional Eat D'Beat 2022 di Bandung, Jawa Barat, setelah mengusung konsep koreografi terkait dengan disabilitas.

"Kita menampilkan konsep dance yang berisi pesan-pesan bahasa isyarat orang tuna rungu," kata Manajer PHD Crew Anne Tahapary ketika dihubungi Antara dari Ambon, Senin (31/10/2022).

PHD Crew adalah grup street dance asal Ambon yang pernah menyabet peringkat dua pada kejuaraan internasional Hip Hop International Dance Championship Indonesia 2019. Kelompok ini mayoritas terdiri dari anak muda dan kini beranggotakan 20 orang.

Anne menjelaskan kompetisi Eat D'Beat adalah kompetisi street dance terbesar di Indonesia yang bisa diikuti PHD Crew secara langsung setelah sebelumnya terkendala pandemi COVID-19. Mereka terpilih menjadi finalis setelah mengirimkan video untuk kategori crew of the year.

PHD Crew menjadi salah satu dari 12 finalis yang bertanding pada kompetisi tingkat nasional itu, dan hanya kalah dari grup HBS dari Surabaya yang akhirnya menjadi juara pertama dan G.O dari Jakarta yang keluar sebagai juara dua.

Menurut Anne Tahapary, sembilan penari PHD Crew yang tampil pada final yang berlangsung pada 29 Oktober 2022 sudah berusaha yang terbaik. Mereka terinspirasi oleh orang dengan disabilitas yang masih bisa berprestasi sehingga memutuskan untuk mengangkat koreografi tarian yang mengkombinasikan bahasa isyarat tuna rungu dengan gerakan street dance.

Penampilan PHD Crew terlihat unik karena mereka menari dengan latar belakang layar menampilkan seorang dengan bahasa isyarat tuna rungu. "Pesan yang ingin disampaikan bahwa manusia dengan keterbatasan tetap bisa berkreasi, tetap bisa berguna. Dan pesan untuk orang-orang normal jangan pandang sebelah mata orang dengan disabilitas," ujarnya.

PHD Crew melalui perjalanan yang cukup jauh untuk berkompetisi di ajang tersebut karena harus empat hari berlayar dengan kapal dari Ambon ke Jakarta dan melanjutkan perjalanan ke Bandung sekitar tiga jam dengan bus. Ia mengatakan kompetisi tersebut menjadi pelajaran bagi PHD Crew untuk mengetahui kekurangan dan memotivasi agar bisa lebih baik lagi.

Anne mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama Dinas Pariwisata (Dispar) Maluku, yang sudah mendukung PHD Crew bisa berangkat ke kompetisi tersebut. Sebelumnya, Dispar Maluku menggelar acara bertajuk "Anak Muda Kreatif" untuk menggalang dana sebelum keberangkatan ke Bandung pada awal Oktober 2022.

Kepala Dinas Pariwisata Maluku Afandi Hasanusi mengapresiasi PHD Crew yang sudah berusaha keras untuk meraih prestasi. Keberhasilan tersebut turut mengharumkan nama Kota Ambon dan juga Provinsi Maluku di tingkat nasional.

"Proses tidak akan mengkhianati hasil," kata Afandi Hasanusi kepada Antara.

Menurut dia, Gubernur Maluku Murad Ismail memberikan arahan untuk terus mendukung penuh kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh berbagai komunitas. Sebab, komunitas adalah salah satu unsur penting dalam pentahelix atau lima unsur kolaborasi untuk kemajuan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yakni akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan publikasi media.

"Bagi para komunitas lainnya, mari katong bakugandeng menyuarakan kegiatan positif, merubah pola pikir, mengeksplorasi potensi wisata Maluku yang sangat luar biasa," demikian Afandi Hasanusi. (Febrianto Budi Anggoro/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini