Pemkot Ambon melaksanakan rapat evaluasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), di Ambon, Kamis (6/10/2022). |
satumalukuID - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,5 miliar untuk subsidi bantuan sosial dan pengendalian inflasi yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2022."Intervensi ini dilakukan pemkot untuk komoditi tertentu yang menyumbangkan nilai inflasi tertinggi, juga untuk subsidi bagi masyarakat, yang diyakini mengalami dampak dari kenaikan BBM," kata Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan dan Pelayanan Publik, Pieter Saimima, saat rapat evaluasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), di Ambon, Kamis (6/10/2022).
Ia mengatakan, subsidi BBM akan diberikan kepada tukang ojek, nelayan yang menggunakan motor tempel, juga subsidi transport komoditas bahan pokok yang dibeli oleh para distributor dari luar masuk ke Ambon.
Selain itu juga dilakukan operasi pasar, yang telah dilakuakan di bulan September di enam lokasi di kota Ambon dan akan dilakukan selama tiga bulan kedepan.
"Kita juga sementara membangun komunikasi dengan sentra produksi untuk bahan pangan di luar kebutuhan pokok di Makassar, dan di Surabaya,” katanya.
Pieter menyatakan, seluruh kebijakan ini sesuai aturan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mewajibkan pemerintah daerah (pemda) membelanjakan dua persen dari DAU.
Aturan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib Dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun 2022.
Ia menambahkan, operasi pasar murah akan dilaksanakan di minggu kedua dan keempat setiap bulan di sejumlah pasar tradisional.
Operasi pasar dilakukan untuk menjaga kestabilan harga, komoditi pangan di pasar, serta memberikan subsidi bagi pelaku usaha yang mensuplai barang dari luar daerah ke kota Ambon.
"Seluruh upaya kita lakukan memperhitungkan segala pertimbangan dengan baik.Yang pasti semua itu upaya dari Pemkot Ambon untuk mendukung kebijakan Pemerintah pusat dalam rangka menekan laju inflasi," katanya. (Penina Fiolana Mayaut/ant)