Program "Electrifying Agriculture" Tingkatkan Produksi Petani Waimital

Share:



satumalukuID - PT PLN (Persero) membantu meningkatkan produksi petani Waimutal kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) melalui program Electrifying Agriculture dengan memberikan kemudahan layanan kelistrikan guna meningkatkan produktifitas pertanian.

"Program Electrifying Agriculture PLN ditujukan untuk membantu petani dalam memberikan kemudahan mendapatkan layanan kelistrikan sehingga dapat meningkatkan produktifitas pertanian," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Masohi, I Made Agus Dwi Putra, di Masohi Rabu (6/9/2022).

Made menyatakan, petani di kelompok tani Desa Waimital kini dapat memanfaatkan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang disediakan PLN, yang berfungsi menggantikan diesel sebagai sumber listrik untuk menggerakkan motor-motor pengeringan dan penggilingan padi serta pengemasan beras hasil gilingan.

"Kami berharap dengan adanya program ini semakin banyak petani atau pengusaha di bidang pertanian yang menggunakan mesin berbasis listrik untuk mempercepat proses dengan biaya yang lebih rendah,” katanya.

SPLU Waimital Kairatu yang disediakan PLN berdaya 23.000 VA dengan tarif layanan khusus, yang digunakan oleh para kelompok tani dari Sumber Tani Desa Waimital untuk pengeringan, penggilingan dan pengemasan padi.

Ketua kelompok tani Sumber Tani Desa Waimital, Muhammad Faturahman menyampaikan terima kasih PLN yang telah membantu petani di desa Waimital dengan memberikan bantuan listrik yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah proses paska panen, dari segi pengeringan padi, penggilingan sampai pengemasan.
[cut]

Kehadiran program electrifying agriculture melalui ketersediaan SPLU di lokasi kelompok tani, petanu dapat menggunakan penggilingan padi listrik yang menghemat biaya produksi serta menjaga kualitas beras.

Ia mengungkapkan, jika sebelumnya menggunakan BBM jenis solar mengeluarkan biaya Rp16 juta - Rp 20 juta per musim tanam.

Dengan memanfaatkan SPLU bisa menghemat biaya produksi sampai ke Rp10 juta -Rp 12 juta. Artinya, ada penghematan sekitar 37 persen.

"Kehadiran PLN yang bersinergi dengan petani sangat membantu dan sangat dibutuhkan oleh petani. Di samping itu kita bisa menghemat, sehingga hasil pertanian kita meningkat. Program Electrifying Agriculture membantu petani,” ujarnya.

Ia menambahkan, penggilingan padi dengan menggunakan listrik ini menjadi solusi usaha sektor pertanian dalam meningkatkan nilai jual hasil pertanian.

"Hasil bumi tak lagi dijual dalam bentuk gabah atau padi, tetapi dijual berupa beras dengan kualitas bagus karena sudah melalui tahapan sortir atau kontrol yang baik sehingga dapat dijual di pasar domestik bahkan siap jual hingga ke luar pulau," kata Faturahman. 

Penulis : Penina Fiolana Mayaut
Share:
Komentar

Berita Terkini