23 Nakes Pelatihan di Belanda, Ambon - Vlissingen Contoh Terbaik Sister City

Share:

Kota Vlissingen Belanda

 

satumalukuID - Berbagai kalangan mengakui Kerjasama Kota Ambon dan Vlissingen sebagai contoh terbaik penerapan sister city di Indonesia.

 

Setidaknya fakta yang terungkap dalam pertemuan Dubes RI Den Haag, Mayerfas, bertemu Walikota Vlissingen, Bas van den Tillar, di Kantor Walikota Vlissingen, pada 12 November 2021.

 

Saat itu, Dubes RI Den Haag, Mayerfas, dan Walikota Vlissingen, Bas van den Tillar, di Kantor Walikota Vlissingen membahas perkembangan dan tindak lanjut kerja sama Sister City Ambon – Vlissingen. 

 

Pertemuan ini berlangsung dalam rangka memperingati 25 tahun kerja sama Sister City kedua kota. 

 

Turut hadir dalam pertemuan adalah pengurus Yayasan Kerja Sama Vlissingen – Ambon (Stichting Samenwerking Vlissingen-Ambon/SSVA), yang dipimpin oleh Nico Lopulissa (ketua) dan Bob Latuheru (penasehat).

 

Sister City yang diimplementasikan oleh SSVA telah memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat kota Ambon. 

 

Sejumlah hasil kerja sama diantaranya pembangunan Klinik Mata Ambon-Vlissingen, operasi katarak dan urologi secara gratis, perbaikan kondisi kebersihan (hygiene) di 22 Puskesmas, dan pengadaan alat AED.

 

Selain kesehatan, terdapat kerja sama antara Universitas Pattimura dan HZ University of Applied Sciences Vlissingen di bidang Water Management dan Deforestasi. 

 

Pertukaran pelajar dan pengiriman tenaga ahli untuk melakukan pengembangan kapasitas dan pelatihan juga dilakukan dalam kerja sama Sister City Ambon – Vlissingen.

 

Dubes Mayerfas dan Walikota van den Tillar menyepakati kerja sama ini merupakan salah satu contoh sister city yang berhasil. 

 

“Kerja sama Sister City Ambon – Vlissingen dapat menjadi contoh yang baik karena ada implementasi program secara nyata kepada masyarakat. Tidak hanya seremonial saja," jelas Dubes Mayerfas.

 

Walikota Vlissingen menyatakan hal senada. “Hasil kerja sama dengan Ambon menjadi success story jika bertemu dengan walikota lainnya di Belanda. 


Beberapa kunci keberhasilan adalah adanya Yayasan (SSVA) sebagai pelaksana dan ikatan khusus dengan komunitas Maluku di Vlissingen," ungkap Walikota van den Tillar.


Pihak SSVA mengusulkan berbagai program berdasarkan kebutuhan masyarakat Ambon dan komunikasi dengan kedua pemerintah kota. Program dilaksanakan secara sukarelawan. 


"Yayasan ini sukarela. Seluruh pihak yang terlibat juga sukarela, seperti dokter yang operasi katarak dan urologi. Selain dana dari pemerintah kota, kami juga galang donasi dari masyarakat di Belanda untuk pembiayaan program," papar Nico Lopulissa, ketua SSVA. 


Dalam pertemuan yang turut dihadiri Wakil Walikota (Alderman) Vlissingen dan Wakil Kepala Perwakilan RI dan staf KBRI Den Haag juga dibahas rencana perluasan kerja sama yang di antaranya mencakup sektor perikanan, transportasi laut, Pendidikan Anak Usia Dini, lingkungan hidup, dan pariwisata. (*)


Share:
Komentar

Berita Terkini