AMO dan RSUP Leimena Programkan Musik untuk Penyembuhan

Share:

satumalukuID – Ambon Music Office (AMO) membuat terobosan baru program “Music For Healing” atau musik untuk penyembuhan yang akan dilakukan uji coba di RSUP dr. Johanis Leimena di kota Ambon.

“Music for healing merupakan kegiatan yang dilaksanakan AMO dengan membuat “irisan” antara kota kreatif berbasis musik dengan kesehatan,” kata Direktur AMO, Ronny Loppies, Senin (17/1/2021).

Dikatakannya, program music for healing bagaiamana musik dengan frekuensi tertentu dapat menjadi alat terapi penyembuhan bagi pasien, karena frekuensi dari musik dapat “memukul” frekuensi diri dari pasien.

“Ada waktu – waktu tertentu pasien dikumpulkan di suatu tempat dan diberi perlakuan musik sebagai alat terapi melalui instrumentalia, dan bunyi-bunyian alat musik yang frekuensinya tidak merusak, ” ujarnya.

Program ini, AMO bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Maluku dan penjajakan di dua rumah sakit yang ada di Kota Ambon, yakni RSUD Dr. Haulussy dan RSUP Dr. Leimena.

“Dimulai dari RSUD Dr Haulussy dan saat ini ditindaklanjuti ke RSUP Dr Leimena, kita berharap dapat segera dilakukan,” timpal Ronny.

Dijelaskan Ronny, penggunaan musik sebagai alat terapi pasien sudah banyak diimmpelentasikan di luar negeri, dengan menyesuaikan frekuensi masing – masing pasien.

“Yang saya tahu masing-masing penyakit memiliki frekuensi untuk sembuh, seperti untuk penyakit jantung ada berapa frekuensi, dalam pengobatan, kita harus mengukur itu tapi minimal secara umum tidak ada saran, keluar dari ketakuan, dan stres,” ujarnya.

Direktur RSUP Dr Leimena, Saraswati menyatakan, program musik untuk penyembuhan merupakan kegiatan yang perlu dijajaki.

Melalui program ini, terbuka kesempatan untuk inovasi yany dapat dipersembahkan untuk masyarakat Maluku.

“Jika memang nanti melalui program ini terlihat ada perubahan tingkat kesembuhan atau bagaimana stabilias pasien setelah mendengarkan musik, tentu akan akan ada tindaklanjut yang baik,” katanya.

Ia menambahkan, program tersebut sangat positif, karena inovasi tidaj hanya dari sisi medis tetapi ada peluang di tempat lain.

“Sejauh ini kita belum terapkan program terapi musik bagi pasien, yang ada hanya rehab medik, kita berharap bisa segara dilakukan uji coba,” katanya.

Share:
Komentar

Berita Terkini