Fanuella Evangelista Parera, Perancang Logo Ambon City of Music yang Masuk 3 Besar Brand Pariwisata Terpopuler 2020

Share:

satumalukuID – Siapa perancang logo Ambon City of Music yang terkenal dan baru saja dinobatkan sebagai 3 Besar kategori Brand Pariwisata Terpopuler di ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020? Mungkin tak banyak yang tahu.

Tapi dari hasil penelusuran satumalukuID, ide dan karya logo Ambon City of Music itu adalah seorang perempuan Ambon yang masih muda usia. Dialah Fanuella Evangelista Parera atau akrab dipanggil Fan.

Fan lahir di Kota Ambon pada 27 Juni 1995. Dia merupakan anak perempuan dari pasangan Melvin Hendry Parera dan Petra Theodora Norimarna.

Alumni Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta, Jurusan Desain Komunikasi Visual ini sekarang bekerja sebagai desainer grafis di bidang advertising pada sebuah perusahaan di Jakarta.

“Iya benar. Logo Ambon City of Music itu adalah ide dan rancangan beta. Semuanya berawal sekitar tahun 2016. Waktu itu, beta ke Ambon untuk pengumpulan data dan informasi di Dinas Pariwisata Pemkot guna penelitian skripsi,” ungkap Fan kepada satumaluku.id via whatsapp, Rabu (10/2/2020).

Menurutnya, ia berproses di Dinas Pariwisata Pemkot Ambon berkaitan dengan skripsi nya berjudul “Perancangan Identitas Visual Kota Ambon Sebagai Kota Musik”.

“Awalnya itu beta mau skripsi dan juga tertarik buat logo. Tapi belum terpikir logo apa. Lalu info dari keluarga, katanya Ambon mau dicanangkan sebagai kota musik. Mereka dukung untuk ambil city branding Ambon ini sebagai bahan skripsi. Sekalian buat logo untuk kota Ambon serta semacam buku pedoman untuk penggunaan logonya,” kisah Fan.

Untuk itu, bulan Mei 2016 ia pulang ke Ambon selama seminggu buat riset ke perpustakaan, balai kota, ketemu Dinas Pariwisata juga. Setelah dapat data, Fan balik Jakarta lanjut asistensi dengan dosen maka jadilah desain tersebut

“Logo nya diambil dari bentuk kuli bia, yang adalah alat musik tradisional Maluku yaitu Tahuri. Kenapa pilih Tahuri? Karena Tahuri merepresentasikan Ambon yang sangat lekat dengan musik, juga mempunyai keindahan wisata laut. Tahuri melambangkan kedua aspek kota Ambon itu,” jelas dia.

Saat seremoni pencanangan Ambon City of Music 2016 dihadiri Ketua Bekraf, Triawan Munaf dan musisi senior Enteng Tanamal.

Menurutnya, dari logo itu ada semacam garis biru dibawah Tahuri, yang melambangkan laut (wisata terkenal) serta garis sinar kuning yang keluar, artinya melambangkan suara emas atau musik orang Ambon.

Lebih lanjut dikatakan, setelah selesai ujian skripsi bulan Juli 2016, dirinya dikontak Pak Hengky Sopacua. (Kadis Pariwisata Kota Ambon saat itu) untuk ketemu di Jakarta guna bahas logo yang sudah dirinya rancang.

“Jadi, awalnya beta memang tidak berharap untuk dipakai logonya. Karena intinya cuma untuk keperluan kuliah saja. Tapi setelah ketemu Pak Hengky dan ketua panitia Ambon City of Music, akhirnya disetujui untuk pakai logo yang beta rancang,” tutur Fan.

Namun, lanjutnya, logo itu ada sedikit revisi dari pak Hengky. Yaitu diminta tambahkan siluet muka/wajah orang di Tahuri nya. Tapi sebelum revisi, pak Hengky bawa logo asli ke Bekraf untuk persetujuan, apakah logo itu layak dipakai atau tidak. Ternyata Bekraf saran cek ke Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI) dulu untuk kelayakan logo.

“Akhirnya beta dikasih nomor kontak ketua ADGI ibu Zinia namanya, lalu kami buat revisi dari usulan pak Hengky yaitu tambahkan siluet wajah di logonya. Habis revisi, beta kasih file-file untuk orang desain di Pemkot, karena akan dipakai saat pencanangan HUT Kota Ambon,” ungkap Fan.

Menurutnya, setelah semua proses selesai, ia diundang ke acara pencanangan tersebut sebagai representasi anak muda Ambon, yang dinilai ikut kontribusi dalam pembuatan logo Ambon City of Music.

Fan menambahkan, momentumnya pas, Ambon lagi mau rebranding jadi kota musik. Juga sekalian buat tugas akhir dan bisa memperkenalkan kota Ambon ke dosen-dosen dan teman di Jakarta.

“Beta bersyukur logo Ambon City of Music masuk 3 Besar Kategori Brand Pariwisata Terpopuler Indonesia tahun 2020. Beta tidak berharap apa-apa. Hanya untuk masyarakat tahu itu desain hasil karya beta,” ucap Fan.

Dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2020 itu, logo Ambon City of Music terpilih masuk 3 Besar bersama The Homeland of Melayu dari Provinsi Riau dan The Treasure of Sumatera dari Provinsi Lampung.

Toma maju terus nona Ella. Berkarya lah tanpa pamrih. Karena hasil karyamu tetap tercatat dalam sejarah. Salut.

(novi pinontoan)

 

Share:
Komentar

Berita Terkini