Pekan Depan Pemkot Ambon Buka Pasar Murah di Lateri dan Amahusu

Share:

satumalukuID- Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), pekan depan akan membuka pasar murah menjelang Natal Kristus, Jumat (25/12/2020) mendatang.

Pasar murah yang merupakan program rutin Disperindag di setiap perayaan hari besar keagamaan ini akan dilaksanakan di dua lokasi berbeda. Yaitu di kawasan Lateri, Kecamatan Baguala, dan Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Sekertaris Disperindag Ambon, Janes Apono, mengaku, program pasar murah dilakukan untuk membantu masyarakat tidak mampu menjelang hari-hari besar keagamaan, baik umat muslim maupun kristen.

Mengingat suasana Natal berbeda dari tahun sebelumnya akibat mewabahnya pandemi Covid-19, Janes mengaku pihaknya masih menunggu petunjuk Wali Kota, Richard Louhenapessy.

Petunjuk selanjutnya diharapkan agar dalam pelaksanaan pasar murah yang tujuannya membantu masyarakat, justru akan menimbulkan kluster baru Covid-19.

“Yang pasti dilaksanakan minggu depan ini, hari Selasa atau Rabu,” ungkap Janes Apono kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Jumat (4/12/2020).

Dia mengungkapkan, pasar murah dengan sistem mobile tahun ini ditiadakan. Sebab, sistem tersebut sangat memberikan sempitnya waktu bagi para konsumen.

Sehingga, lanjut Janes, pasar murah tahun ini akan dilakukan dengan cara belanja di tempat yang sudah disediakan tersebut.

Beberapa hari lalu, lanjut dia, Kepala Bidang Disperindag sudah melakukan pertemuan dengan para Distributor untuk membahas kesiapan pelaksanaan pasar murah.

Kini, pihaknya sedang mendata masyarakat kurang mampu di seluruh wilayah di Kota Ambon. Sehingga diharapkan, program pasar murah ini betul-betul membantu karena mengenai sasaran.

“Bisa saja orang yang ekonomi kuat ikut belanja. Sebab belajar dari pengalaman ada ASN yang ikut berbelanja pada pasar murah,” terangnya.

Dia mengaku pada pelaksanaan pasar murah tahun ini, pihaknya belajar dari pengalaman atau persoalan sebelumnya. Yaitu terkait pembagian kupon. Apakah kupon dibagikan melalui kepala Desa atau RT, masih dipikirkan.

“Kita tidak bisa beri kuota satu wilayah ini berapa. Di daerah sana mungkin warga kurang mampu sedikit atau bisa saja banyak, tergantung. Bidang perdagangan juga sudah mencoba akomodir data dari dinas sosial soal warga kurang mampu,” tandasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini