Komunitas Keluarga Besar Ex Halong Ambon, Biar Tapisah Jauh Tetap Baku Sayang

Share:

satumalukuID – Kota Ambon selalu meninggalkan kenangan tak terlupakan. Pesona alam, lingkungan penuh persaudaraan membuat siapapun yang pernah tinggal di ibukota Provinsi Maluku ini, selalu merasa kangen akan masa-masa indahnya di Ambon.

Hal yang sama juga dirasakan ratusan bahkan mencapai seribuan warga yang pernah berdomisili di Komplek Lantamal IX Ambon. Meski saat ini sudah saling terpisah di berbagai daerah di Indonesia, jaringan sosial media akhirnya menyatukan mereka, tidak hanya di dunia maya, tapi juga di dunia nyata. Mereka kemudian membaurkan diri dalam komunitas bernama Keluarga Besar Ex Halong Ambon.

Yang menarik dari komunitas ini, sebagian besar anggotanya bukan asli orang Maluku. Mereka tak punya kampung halaman di Maluku. Kalaupun ada, tak lebih dari setengah jumlah anggota.

Mereka umumnya adalah anak-anak mantan anggota TNI AL dan PNS yang mengabdikan diri saat mendapat penugasan  di Lantamal Ambon. Mengikuti orangtuanya, tinggal lah mereka di Halong Kompleks.

Interaksi anak-anak ex Halong ini sangat intens karena kebetulan fasilitas Kompleks Lantamal Ambon sangat memadai. Ada sekolah TK, SD hingga SMP,  fasilitas keagamaan, fasilitas olahraga, fasilitas seni dan  hiburan seperti Gedung bioskop. Belum lagi berbagai kegiatan baik di tingkat RT hingga kompleks yang setiap tahun rutin digelar, termasuk kegiatan keagamaan.

Jadilah, interaksi antara anak-anak dan penghuni kompleks Lantamal IX Ambon terjadi hampir setiap hari. Kalau tidak di sekolah, ya di tempat olaharaga atau di tempat hiburan atau di gereja dan masjid.

Karena itu mereka saling mengenal. Tidak hanya mengenal sesama teman, tetapi juga kakak, adik dan orang tua masing-masing. Jadi, sekalipun tinggal di RT-01 yang letaknya dekat Pos Tanah Merah, dia pasti mengenal warga RT-02 hingga RT -05 yang dekat Pos Latta. Mereka sudah seperti saudara.

Sebaran komunitas Keluarga Besar Ex Halong Ambon ini sangat luas. Mulai dari Aceh hingga Papua, bahkan di Timor Leste.  Jumlah terbanyak mereka ada di Jawa Timur, Jabodetabek dan di Maluku.

Menurut salah satu penggagas terbentuknya komunitas Keluarga Besar Ex Halong Asep Suhendi, awalnya yang menjadi anggota adalah anak-anak yang pernah mengikuti orang tuanya berdinas di Ambon. Namun, dalam perkembangannya, banyak orang tua yang sudah pensiun maupun masih berdinas ikut bergabung.

Lulusan STM Negeri Ambon ini menambahkan dalam keseharian, para anggota Ex Halong Ambon selalu menebarkan informasi yang positif tentang Ambon dan Maluku. Pengalaman hidup selama tinggal di Ambon yang dinilai sangat mengesankan, seringkali diceritakan bila ada yang menanyakan tentang Kota Ambon.

“Kami selalu bercerita tentang pengalaman hidup yang memang mengesankan, jadi mereka yang awalnya tidak tahu Ambon menjadi tertarik. Itu pula yang membuat komunitas ini tetap langgeng,” ujar Asep.

Lantaran jumlah anggotanya paling banyak di Jawa Timur, maka tahun 2010, komunitas Keluarga Besar Ex Halong menggelar reuni atau temu kangen di Kota Surabaya. Acara tersebut sukses karena dihadiri ratusan anggota dari berbagai daerah, termasuk dari Maluku. Lantas diagendakan event reuni setiap dua tahun sekali.

Tak hanya di Surabaya, Temu Kangen juga pernah dilaksanakan di Sentul, Jawa Barat. Saat itu, Diana Pattihahuan dan anggota komunitas Ex Halong Ambon di Jabodetabek menjadi tuan rumah. Jadilah banyak anggota komunitas dari berbagai daerah datang ke Sentul dan mempererat silaturahmi.

“Sebenarnya kami ingin reuni di Halong Ambon. Hanya saat itu, teman-teman di Ambon belum siap,” timpal Asep.

Tahun ini, pada Sabtu dan Minggu tanggal 24 dan 25 Agustus 2019, Tim Panitia merancang acara Temu Kangen di Trawas, Mojokerto Jawa Timur. Ratusan anggota komunitas Ex Halong Ambon sudah memastikan hadir. Bahkan, sejumlah anggota dari Ambon, Namlea, Tual dan berbagai daerah di Maluku juga akan terlibat dalam acara tersebut.

“Kami berharap agenda dua tahunan ini semakin mempererat silaturahmi di antara kami dan tetap konsisten mempromosikan hal yang baik tentang Ambon. Ini  juga sesuai dengan slogan acara kami yaitu Biar Tapisah Jauh Tetap Baku Sayang,” harap Asep. (petra josua)

Share:
Komentar

Berita Terkini