KPI dan Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Unpatti Gelar Diseminasi Hasil Riset Indeks Kualitas Siaran TV

Share:

SatumalukuID – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat bersama Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pattimura gelar Diseminasi Hasil Riset Indeks Kualitas Siaran TV bertemakan “Potret Program Siaran Wisata & Budaya di TV Indonesia”, yang berlangsung di Aula Lantai 3 kampus tersebut, Kamis (7/72022).

Unpatti jadi salah satu universitas dari 12 perguruan tinggi di Indonesia yang jalin kerjasama dengan KPI Pusat, artinya Unpatti dinilai mampu beri masukan dan koreksi dalam upaya untuk pengembangan progran siaran TV di tanah air.

Sesuai dengan rilis website Humas Unpatti “Hotumese maju”, di tahun 2022 Unpatti diberikan tanggungjawab untuk melakukan desiminasi hasil riset indeks program siaran TV untuk kategori wisata dan budaya sebagai tindaklanjut deklarasi forum penyiaran di Bali beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini hadirkan narasumber yakni Komisioner KPI Pusat, Hardly Stevano Pariela., Dekan FISIP Unpatti Dr. Wahab Tuanaya MSi dan Ketua Program Studi Ilmu Kominikasi Ronald Alfredo S.Sos, M.Kom, dengan moderator Fery Amtu (Komisioner KPI Maluku).

Turut hadir para Wakil Dekan FISIP Unpatti., para Kaprodi., Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku., Kepala Dinas Kominfo, Komisioner dan Tim KPI Pusat., para mahasiswa FISIP Unpatti dan tamu undangan lainnya.

Rektor Unpatti Prof Dr Nus Saptenno dalam sambutan mengatakan, salah satu kategori program yang dinilai dalam Riset Indeks Kualitas Siaran TV adalah Potret program siaran wisata budaya di TV Indonesia. Desiminasi yang digelar merupakan hasil penelitian dari tim yang dipercayakan oleh KPI kepada Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Unpatti.

“Budaya dapat dikemas menjadi atraksi wisata yang menarik untuk dinikmati karena pengembangan pariwisata tanpa kehadiran budaya dan tradisi akan kehilangan daya tariknya,” ujar Rektor.

Prof Saptenno juga mengatakan, Kota Ambon memiliki budaya kesenian dengan ikonnya yaitu Ambon City of Music maupun budaya adat Pela – Gandong. Juga Maluku memiliki berbagai objek pariwisata dan kuliner yang terkenal. Untuk itu perilaku masyarakat perlu diedukasi dalam menjaga objek wisata dan budaya di daerah ini.

“Salah satu upaya yang dapat dipakai untuk membantu kenaikan ekonomi pariwisata adalah dengan memanfaatkan media penyiaran, karena peranan media sebagai wadah adalah untuk melakukan aktifitas promosi objek wisata. Beberapa program yang ada di lembaga penyiaran harus terus dikembangkan dengan tujuan promosikan wisata budaya di Indonesia khususnya di Maluku,” tutur Saptenno.

Ia menambahkan, masyarakat kampus harus menjadi contoh dalam menjaga budaya dan perilaku yang mendorong pariwisata di Maluku, sehingga melalui desiminasi kiranya melahirkan riset-riset terbaru yang dapat diimplementasikan oleh KPI lewat program wisata dan budaya. Unpatti juga diharapkan mampu berikan kontribusi bagi pengembangan pariwisata.

Share:
Komentar

Berita Terkini