Mayat Tanpa Busana di Pantai Waihaong Ambon Ternyata Wa Laba yang Sudah Dikubur Sebulan Lalu, Ini Penjelasan Polisi

Share:

 

satumalukuID- Penemuan jenazah perempuan tanpa busana yang mengapung di pantai Waihaong, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, akhirnya diketahui. Ternyata, mayat tanpa identitas itu adalah Wa Laba. Wanita 81 tahun ini sudah meninggal sebulan yang lalu.

Almarhumah Wa Laba merupakan warga RT 004 RW 003 Waihaong Ambon. Jenazahnya dikubur di tempat pemakaman Syuhada. Namun jenazahnya bisa ditemukan mengapung di laut karena terbawa air gorong-gorong.

Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Izaac Leatemia, menjelaskan, kepastian identitas mayat yang sempat menghebohkan warga, diketahui setelah kuburan almarhumah kembali digali.

Penggalian makam dilakukan pada Rabu (31/3/2021) malam atau pukul 22.32 WIT. Ini setelah mendapat persetujuan dari anak almarhumah, Basri Taher (47), pengayuh becak.

Setelah mendapat ijin penggalian, koordinasi selanjutnya dilakukan pihak kepolisian dengan sejumlah tokoh agama, masyarakat, staf RT RW pada Kelurahan Waihaong dan Silale.

“Saat kuburan almarhumah digali, ternyata tidak ditemukan jenazah Wa Laba yang seharusnya berada di tempatnya,” kata Izaac kepada, Kamis (1/4/2021).

 

Baca juga; https://www.satumaluku.id/2021/03/30/mayat-perempuan-tanpa-busana-ditemukan-mengambang-di-pantai-waihaong-ambon/

Menurut Izaac, pihak keluarga sudah menerima secara ikhlas kalau mayat yang ditemukan mengapung di pantai, kurang lebih 50 meter dari tempat kuburannya semula, adalah ibu mereka.

Selain karena tidak berada dalam kuburan, keluarga juga yakin berdasarkan ciri-ciri perawakan jenazah di RSUD dr. M. Haulussy, Kota Ambon. Hal itu diperkuat dengan keterangan saksi ketua RT, anak korban, Imam yang menyolatkan dan menguburkan almarhum sebelumnya.

“Anak korban yang berada di Masohi (Kabupaten Maluku Tengah) juga membenarkan sesuai dengan ciri-ciri mayat tersebut,” jelasnya.

Mantan Wakapolsek Nusaniwe Ambon ini menambahkan, proses penggalian dilakukan setelah penyidik menemukan gorong-gorong yang terhubung ke laut. Di atas gorong-gorong itu terdapat makam almarhumah.

Kecurigaan lainnya yang memperkuat hasil penyelidikan polisi yaitu ditemukannya kain kafan dalam gorong-gorong atau saluran air tersebut. Kain kafan itu menempel helai rambut, kapas dan bekas kulit.

“Analisa sementara berdasarkan hasil penyelidikan dan pengamatan lokasi tempat pemakaman, telah terjadi abrasi pada bagian bawah makam, yang berada di atas gorong-gorong, sehingga jenazah tersebut hanyut dan dibawah arus air laut ke pesisir pantai Waihaong,” ungkapnya.

Juru bicara Polresta Ambon ini menyebutkan, persesuaian mayat itu Wa Laba juga berdasarkan keterangan dokter Forensik RSUD Haulussy Ambon, dr. William. Menurutnya mayat yang ditemukan mengapung di laut, telah mengalami pembusukan (penyabunan/pelilinan) di dalam tanah, atau bukan di dalam air laut.

“Pada pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat itu. Menurut keluarga almarhumah meninggal sebulan yang lalu,” sebutnya.

Izaac mengaku, jenazah almarhumah akan kembali dimakamkan pihak keluarga di tempat yang baru.

“Dapat dilaporkan bahwa jenazah tersebut langsung dimakamkan pada malam ini juga oleh keluarga dan warga setempat di tempat pemakaman yang baru. Kegiatan berakhir pada pukul 02.30 WIT,” tandasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini