Lantik 65 Kepala SD dan SMP, Wali Kota Ambon Ingatkan Penggunaan Dana BOS

Share:

satumalukuID- Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, melantik sebanyak 65 orang kepala Sekolah Dasar (SD) dan Menengah Pertama (SMP), Selasa (5/1/2021).

Pelantikan puluhan kepala SD dan SMP di lingkungan Pemerintah Kota Ambon ini berlangsung di Tribun Lapangan Merdeka, Kota Ambon.

“Kenapa sampai saya minta saudara-saudara serius, karena tantangan yang kita hadapi ke depannya ini tidak mudah,” kata Richard dalam sambutannya.

Menurutnya, tingkat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, dibandingkan dengan negara-negara di Dunia, masih berada pada urutan yang cukup jauh dalam persaingan.

Indikatornya, kata Richard, ada pada output lembaga-lembaga pendidikan tinggi. Selain Universitas Indonesia (UI), ada juga Institut Teknologi Bandung (ITB). Kalau disanding dengan perguruan tinggi di negara-negara maju, maka persaingannya jauh berada di urutan terbawah.

“Di tingkat Nasional, kalau kita (Maluku) dibanding dengan kota-kota maju di Indonesia, maka kita masih jauh di bawah itu. Bahkan dalam uji kompetensi di sektor pendidikan kita masih berada lima besar dari bawah. Padahal usia kita sama tua dengan Indonesia,” terangnya.

Richard mengaku, secara objektif, sebetulnya Maluku sudah bisa bersaing dengan provinsi atau kota lain di Indonesia. Sayangnya, dari 34 provinsi Maluku masih jauh di bawah.

“Tentunya salah satu faktor adalah letak geografis kita yang tidak menguntungkan, karena jauh di ujung timur pusat ibukota negara. Kalau Ibukota negara ada di Ambon, saya rasa jawa, kalimantan akan tertinggal. Karena teori komunikasi bilang siapa yang dekat dengan pusat informasi dia akan jauh lebih cepat berkembang,” jelasnya.

Ia menyebutkan, kondisi saat ini berbeda. Informasi yang didapat dari pusat secara serentak bisa dimiliki oleh seluruh warga di Indonesia. Ini dikarenakan hebatnya informasi dan teknologi.

“Kuncinya sekarang bukan ada pada teknologinya, tapi ada pada SDM. Pak menteri memakai laptop merk A. Bupati/wali kota juga sama. Tapi apakah kemampuan mengolah laptop sama ndak?,” kata Richard.

Oleh karena itu, Richard mengatakan, menjadi guru saat ini sangat penting. Obesi guru harusnya hanya melayani. Sehingga secara otomatis akan mengupgrade diri seorang guru untuk menjadi panutan buat murid.

“Hari ini kita lantik saudara (guru) bukan atas pertimbangan like on the’s like. Banyak orang dan saya tahu ini pasti ada titipan, saya menghindar. Karena saya akan rasa bersalah kalau mempertimbangkan kepentingan teman, padahal dia tidak sebanding dengan kapasitas yang harus diemban,” tegasnya.

Selain itu, Richard juga mengaku banyak orang ingin menjadi kepala sekolah karena motivasinya yaitu Dana Bos. Oleh karenanya, Ia meminta untuk menghindarinya. Sebab, rejeki itu sudah diatur Tuhan. Sehingga di mana saja, akan mendapatkannya.

“Belum tentu saudara punya uang banyak sama bahagia dengan orang yang punya uang sedikit. Belum tentu kepala sekolah itu bahagia dengan murid yang banyak, dengan murid yang sedikit. Ukuran itu dia berbeda,” kata Richard mengingatkan.

Richard meminta seluruh kepala sekolah yang dilantik agar bisa memberikan hati kepada anak didik. Sebab, dalam setahun ini melewati masalah serius.

“Yang dilantik 65 orang kepala sekolah. SMP 17 orang dan sisanya yaitu dari SD,” kata Richard kepada wartawan.

Foto: Penandatangan fakta integritas antara dua perwakilan kepala sekolah dengan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, di Tribun Lapangan Merdeka, Kota Ambon, Selasa (5/1/2021). satumalukuID/Husen Toisuta

Share:
Komentar

Berita Terkini