Pintu Masuk Ditutup Selama PSBB, Pengunjung Pasar Mardika Ambon Keluar Jalan Kaki

Share:

satumalukuID- Pemerintah Kota Ambon mulai tegas menerapkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), khususnya di kawasan Pasar Mardika sampai dengan Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Rabu (8/7/2020).

Pantauan satumalukuID, ketegasan penerapan peraturan pelaksanaan PSBB khususnya pembatasan jam operasional pasar, mulai terlihat sejak beberapa menit menjelang pukul 18.00 WIT tadi. Semua pintu masuk menuju pasar tradisional tersebut ditutup petugas.

Kendaraan bermotor yang akan memasuki kawasan pasar dicegat. Para pengemudi maupun pengendara diminta putar balik, termasuk pengayuh becak dan abang tukang gerobak. Bahkan, mobil angkutan umum yang berada di dalam terminal Mardika diminta keluar.

Penegasan yang dilakukan tim satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon ini, juga menyebabkan para pengunjung pasar harus jalan kaki untuk keluar dari kawasan pasar. Sebab, tidak ada lagi mobil penumpang di dalam kawasan pasar seperti biasanya. “Beta juga heran, kenapa hari ini tidak ada angkot. Ternyata pintu-pintu masuk pasar sudah ditutup,” kata Helena kepada satumalukuID sambil berjalan menenteng belanjaan.

Meski berjalan jauh dari pasar Arumbai menuju Jembatan Pantai Losari, tapi Helena tidak marah. Dia mengaku aturan yang diterapkan pemerintah tujuannya untuk kebaikan bersama. “Mau marah jua par apa. Beta pikir ini semua untuk kebaikan kita juga,” sebutnya.

Tidak seperti hari sebelumnya, para petugas meminta para pedagang menutup lapak dan toko mereka. Kali ini, mereka hanya menyekat ruas jalan masuk kendaraan bermotor termasuk becak. Strategi itu dinilai berhasil. Sebab, para pedagang dengan sendirinya menutup jualan mereka lantaran sepi pembeli.

Sore tadi, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy juga diketahui memantau proses penyekatan ruas jalan masuk kawasan Pasar. Dia memantau penyekatan pada ruas masuk terminal pasar Mardika, atau tepatnya di Jalan Telukabessy.

“Selama ini kan pasar dan terminal Mardika menjadi salah satu titik yang dipersoalkan oleh masyarakat. Antara perhubungan dengan seluruh koordinator trayek itu jam 6 sore kita tutup sesuai Perwali nomor 19,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robi Sapulette kepada wartawan usai mendampingi Wali Kota Ambon memantau titik penyekatan, sore tadi.

Menurut Robi, strategi penutupan pasar dimulai dengan menyekat jalan masuk pasar. Dengan tidak adanya alat transportasi, maka secara otomatis, kawasan pasar ditutup sendirinya. “Ketika alat transportasi masih ada dalam terminal, otomatis aktivitas pasar masih berjalan. Makanya strateginya kita tutup transportasi, otomatis pasar langsung tutup,” terangnya.

Dia mengaku, sejumlah titik yang disekat adalah pintu masuk samping Kantor PU Maluku, Hotel Ambon Manise, Pantai Losari dan Ongkoliong. “Ini hari pertama makanya banyak masih kaget. Mudah mudahan besok tidak lagi,” harapnya.

Dia berharap ke depan, para pedagang dapat pulang ke rumah sebelum pukul 18.00 WIT. Olehnya itu, sebelum waktu itu, proses penyekatan akan dilakukan pihaknya. “Kami minta masyarakat taat asas. Karena untuk memotong mata rantai penyebaran covid, salah satunya memotong pergerakan orang. Jadi tersisa 12 hari ini saja saya harap kita taat asas,” pintanya.

Share:
Komentar

Berita Terkini