Ratusan Ton Produk Turunan Kelapa Ternate Dibawa ke Surabaya

Share:

Kebutuhan kelapa yang dijual ke pengusaha pengumpul hasil bumi di Kota Ternate, Kamis (30/3/2023).

satumalukuID - Karantina Pertanian Ternate melalui wilayah kerja Morotai melakukan tindakan karantina tumbuhan di Pelabuhan Laut Daruba terhadap 180 ton kopra dan 159 m3 kayu kelapa yang akan diberangkatkan ke Surabaya menggunakan KM. Logistik 6.

"Kopra dan Kayu Kelapa merupakan produk turunan kelapa yang kerap kali dilalulintaskan dari Malut, masing – masing produk turunan tersebut dapat menghasilkan nilai tambah. Tentunya, sebelum dapat dilalulintaskan komoditas ini harus melalui pengawasan dan pemeriksaan karantina," kata Kepala Karantina Pertanian Ternate, Tasrif di Ternate, Kamis (30/3/2023).

Dia menyatakan, sebelum diberangkatkan, pejabat karantina melakukan tindakan karantina berupa pemeriksaan. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik secara visual dan kelengkapan dokumen. Dari hasil pemeriksaan komoditas tersebut dinyatakan aman dan layak atau tidak untuk dilalulintaskan.

"Tindakan karantina pemeriksaan ini kami lakukan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan dari suatu area ke area lain, untuk kopra dan kayu kelapa sebelum keluar harus dipastikan aman dan telah memiliki sertifikat karantina," ujarnya.

Sementara itu, Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, pada tahun 2022 lalu mencatat, volume kopra yang dilalulintas keluar dari Maluku Utara (Malut) sebesar 111 ribu ton sedangkan kelapa bulat 281 ton dan menjadi penyokong ekspor nasional.

"Malut termasuk dalam lima provinsi penghasil kelapa terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi kelapa Maluku Utara pada tahun 2021 mencapai 211,80 juta ton. Hal ini menjadikan Maluku Utara sebagai salah satu penyumbang besar ekspor kelapa dan produk turunannya di Indonesia," katanya.

Menurut dia, belum lagi pengiriman keluar balok kayu kelapa dan bibit kelapa. Daerah tujuan pengiriman sebagian besar ke Surabaya, Manado dan Bitung, karena dari wilayah tersebut produk turunan kelapa diolah untuk di ekspor.

Selain itu, permintaan pasar dunia untuk kelapa dan produk turunannya terus meningkat, namun, berbagai ancaman terhadap produksi kelapa kita harus diwaspadai, salah satunya serangan hama penyakit.

Olehnya itu, Karantina bertugas mencegah masuk dan keluarnya hama penyakit pada hewan dan tumbuhan, termasuk pada kelapa yang dilalulintaskan keluar dan ke negara tujuan ekspor mempunyai persyaratan kesehatan yang harus kita penuhi untuk menghindari penolakan komoditas. (Abdul Fatah/ant)
Share:
Komentar

Berita Terkini