Kapolda Maluku Tidak Persoalkan Kritikan Pencopotan Dirinya

Share:

ARSIP - Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif, saat duduk bersama warga.
Photo: HO-Polda Maluku/ant

satumalukuID - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif menyatakan tidak mempersoalkan adanya kritik dari aksi mahasiswa yang meminta pencopotan dirinya dan sejumlah kapolres di provinsi itu.

Penegasan itu disampaikan Lotharia Latif menyusul terdapat sejumlah aksi unjuk rasa yang meminta Kapolda Maluku maupun Kapolres-kapolres di wilayah ini dicopot.

"Aksi-aksi yang meminta Kapolda dan kapolres dicopot itu hal yang biasa di negara demokrasi ini," kata Kapolda Maluku, di Ambon, Jumat (17/3/2023).

Menurut dia, jabatan dalam institusi itu merupakan amanah yang diberikan pimpinan, sehingga pergantian jabatan di tubuh Polri merupakan hal yang biasa.

Masyarakat saat ini, kata Latif, semakin cerdas untuk menilai situasi dan kondisi, khususnya terkait permasalahan konflik di Maluku.

Selama ini dalam penanganan masalah konflik daerah itu, kata dia, Polda Maluku dan jajarannya selalu melakukan berbagai kegiatan dari awal pencegahan, penghentian dan pemulihan pascakonflik, dengan merujuk pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial.

Ia mengungkapkan sejumlah konflik sosial yang terjadi di Maluku juga telah berhasil ditangani sesuai aturan hukum seperti konflik yang terjadi di Pelauw - Kariu, Maluku Tengah, Elat - Bombai (Maluku Tenggara), Yarler - Banda Eli (Kota Tual).

"Kami juga telah meredam berbagai bentrok lainnya agar tidak meluas, bahkan penanganannya pun Polda Maluku banyak mendapat apresiasi dari masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, persoalan konflik bukan hanya tanggung jawab Polri, dan kalau karakter masyarakatnya memang masih senang berkonflik dan setiap persoalan kecil, perorangan dibesar-besarkan dan diangkat menjadi persoalan antar negeri, maka salah alamat, kalau kemudian menyalahkan Polri dalam setiap konflik yang terjadi.

Latif menyatakan meskipun dirinya selalu didemo, dikritik dan diminta dicopot dari Kapolda Maluku, namun ia terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

"Jadi kalau ada aksi demo yang tiba-tiba muncul saat ini, bagi saya tidak masalah, kita semua fokus melayani masyarakat Maluku," ujar Kapolda.

Ia menyarankan kepada warga agar dapat berfikir rasional dalam melihat kondisi yang ada di Maluku, bahkan ia mengajak masyarakat untuk datang dan berdiskusi mencari solusi bersama.

"Sebaiknya mari gabung bersama kita untuk menyelesaikan masalah konflik yang di Maluku, sebab dengan perilaku memberikan kritikan tanpa disertai dengan solusi akan membuat Maluku kesulitan berkembang dan maju. Bahkan akan membawa citra buruk Maluku pada masyarakat luar," ujarnya. (Winda Herman/ant)

Share:
Komentar

Berita Terkini